Hailee cemberut karena dia tidak senang kalau malam pertama mereka terlewatkan begitu saja. Dia lalu menusuk- nusuk omelet yang tersaji di hadapannya dan itu terlihat lucu di mata Ramon.
"Aku baru tahu kalau kau begitu kecewa hanya karena kita tidak melakukan apa- apa semalam," Ramon menyilangkan tangannya di depan dada dan menyandarkan tubuhnya ke meja dibelakangnya, sambil menghadapi Hailee, yang masih memberengut.
"Tapi, semalam kan malam pertama kita," Hailee berkilah. Dia melirik Ramon melalui bulu matanya yang lentik sambil mengerucutkan bibirnya.
"Bukankah akan selalu ada malam ke dua, ke tiga dan seterusnya?" Ramon berkata, mengulurkan tangannya dan menyelipkan helaian rambut Hailee ke belakang telinganya.
"Tapi, kan tidak sama dengan malam pertama…" Hailee masih cemberut dan membuat Ramon tertawa pelan.