Giana merasakan udara dingin malam yang menerpa kulitnya dan merutuki dirinya sendiri yang telah lupa membawa outer untuk melindungi dirinya dari angin malam.
Tapi, siapa yang akan menyangka kalau dia akan menganjurkan tempat ini untuk membuat percakapan dengan Ramon? Giana sama sekali tidak mempertimbangkan faktor ini sama sekali.
Dan kini, dia hanya bisa mengandalkan champagne di tangannya untuk menghangatkan diri sambil menunggu Ramon.
Hanya saja, setelah sepuluh menit berlalu, Ramon tidak juga kunjung datang, bahkan dari tempat Giana berdiri, dia dapat melihat kalau Ramon masih asyik berbincang dengan beberapa orang, tanpa melirk ke arahnya sama sekali.
Mungkin sebentar lagi…
Mungkin karena ada banyak orang yang berada di sana dan Ramon tidak ingin menarik perhatian, maka dari itu, dia membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghampirinya.
Giana mengenal Ramon dan pria itu sangatlah waspada.