"Aku tahu…" Giana lalu bergumam dengan wajah yang tertekuk tidak suka pada fakta yang dihadirkan di depan matanya. "Hanya ada dua pilihan untukku…"
"Dan dua pilihan itu adalah?" Dillon bertanya dengan penuh antisipasi. Dia sangat yakin, pilihan- pilihan yang Giana pikirkan saat ini adalah sesuatu yang tidak akan menyenangkan, baik bagi wanita ini ataupun bagi Dillon yang akan membantu menjalankannya.
"Aku akan mengkonfrontasi Ramon sekali lagi," Giana menjawab kekhawatiran Dillon dan pria itu hanya bisa menghembuskan nafas dengan pasrah, karena dia seperti sudah menduga inilah jawaban yang akan Giana berikan, mengetahui sifatnya.
"Dia akan menikah minggu depan," Dillon mengingatkan hal yang dia tahu betul Giana pun sudah tahu mengenai ini.
Tapi, Giana mengacuhkan fakta itu. Dia menggelengkan kepalanya, seolah dengan begitu kenyataan bahwa Ramon akan menikah akan ikut hilang dari pikirannya, yang mana tentu saja itu adalah harapan yang sia- sia belaka.