"Yaah…" Hailee berucap lamat- lamat, menyeret kata- katanya untuk memberikan otaknya cukup waktu untuk merangkai kata yang tepat. "Aku berharap kau meneleponku."
Pada akhirnya, Hailee tidak dapat memikirkan alasan yang tepat dan lebih memilih untuk berkata jujur. Dia lalu memejamkan matanya sambil memuntir ujung rambutnya yang dia ikat di atas puncak kepalanya. Menunggu apa tanggapan Ramon atas pernyataannya yang berani itu.
Tapi, setelah menunggu beberapa saat, Ramon tidak memberikannya respon. Alih- alih, Hailee mendengar suara sesuatu bergesekan dan berdenting.
"Ramon? Kau sedang apa?" tanya Hailee.
"Makan malamku baru saja diantarkan," Ramon berkata.
Sepertinya suara yang Hailee dengar tadi adalah suara ketika Ramon meletakkan piringnya di atas meja dan segelas air untuknya.