"Bro, kau jahat! Aku ini adikmu!" raung Lexus sambil memegang pipinya yang terasa sakit akibat pukulan Ramon, yang tidak mengontrol kekuatannya. "Kenapa aku yang dipukul?"
Lexus terlihat seperti seorang isteri yang baru dicampakkan dan tersungkur di lantai.
"Jangan berisik, dia sedang tidur," ucap Ramon dengan dingin sambil mengangguk ke arah Hailee yang masih belum sadarkan diri dari pengaruh obat tidurnya, agar dia bisa beristirahat.
Dokter sudah mengatakan kalau kondisinya baik- baik saja, jadi tidak ada yang perlu Ramon khawatirkan.
Dengan masih bersungut- sungut kesal, Lexus terus mengusap- usap pipinya, tapi kali ini dia hanya menggerutu pelan, merutuki dan menyesali memiliki kakak seperti Ramon.