Hari kedua pun telah tiba, saat ini Genio sudah selesai dengan seragam sekolah barunya itu. Masih dengan wajah datarnya, ia melihat penampilannya di cermin, laki-laki tersebut menghela nafas, meskipun begitu dirinya tetap memaksakan senyumnya.
Setelah dirasa selesai, ia mendengar sebuah teriakan dari luar kamarnya yang sudah dirinya ketahui bahwa itu adalah suara kakaknya.
"YO, BURUAN SARAPAN, NANTI LO TELAT!"
Laki-laki itu langsung menggelengkan kepalanya, lalu menghela nafasnya kembali sebelum akhirnya ia melangkahkan kakinya keluar kamarnya sendiri.
Dengan gaya coolnya, Genio memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya menuruni anak tangga satu per satu dan hal itu tentu diperhatikan oleh semua orang yang sedang menunggunya berada di meja makan.