Entah bagaimana mulanya saat ini ia bisa berada di sebuah Rumah yang dulu sering dirinya kunjungi. Senyuman tipis pun tersungging ketika melihat bangunan yang ada dihadapannya ini.
Terlintas banyaknya kenangan-kenangan manis yang belum pernah ia lupakan seumur hidupnya. Sosok seseorang yang sudah mengganti Mamanya dan sudah dirinya anggap sebagai Ibu kandungnya sendiri.
Mendapatkan perhatian seperti itu membuat Aldera menjadi merindukannya, ia tidak pernah berhenti untuk bersyukur karena bisa merasakan kasih sayang seorang Ibu berkat wanita itu.
Jika diperhatikan semua masih tetap sama, bahkan bunga yang pernah ia tanam bersama dengan wanita itu pun masih ada membuat Aldera tidak sabar ingin segera bertemu dengannya.
Dengan langkah lebar laki-laki itu berjalan mendekati Rumah sederhana itu, ia ingin melampiaskan rasa rindu sekaligus sakitnya dengan kenyataan yang baru saja dirinya dapatkan.