Cahaya matahari menyilaukan matanya yang masih terpejam. Dengan perlahan ia membuka kedua matanya mencoba menetralkan cahaya yang masuk ke retinanya.
Masih di tempat yang sama dengan kondisi yang sama, ia menatap keadaan sekitar yang sepertinya tampak sepi itu. Tiba-tiba teringat akan kejadian semalam yang membuatnya sangat ketakutan. Kembali dirinya menangis meraung merasakan sakitnya siksaan dari seorang wanita yang begitu kejam kepadanya.
"Ibu, hiks," lirihnya dengan keadaan yang benar-benar penuh luka dan goresan akibat ulah dari perbuatan wanita kejam itu.
Kedua tangan dan kaki yang di ikat kencang membuatnya merasa kesakitan dan sulit untuk bergerak sedikit saja. Kenangan dimana dirinya bisa mnghabiskan waktu bersama Ibunya benar-benar membuatnya bersedih.
Gadis itu merindukan Ibunya, lebih tepatnya kasih sayang yang selalu diberikan kepadanya. Sudah berminggu-minggu lamanya ia berada di sebuah tempat yang tak dirinya ketahui, begitu asing untuknya.