Setelah selesai dengan semua urusan pekerjaannya itu, Van langsung mendudukkan dirinya di sofa dan memejamkan kedua matanya. Meskipun hanya membereskan ruangan tengah saja tetapi yang dirasakannya saat ini benar-benar lelah, seketika ia menjadi teringat dengan pembantu dan Bundanya yang selama ini selalu melakukan semuanya setiap hari.
Ketika Van sedang bersandar, tiba-tiba saja sesuatu yang dingin mengenai pipinya membuat laki-laki itu langsung membuka kedua matanya. Ia melihat adiknya yang saat ini duduk tepat disampingnya dengan satu tangannya yang lain sedang memainkan ponsel membuat dirinya langsung mengangkat kedua alisnya.
"Apa?" tanyanya kepada Vin.
"Ini ... lo minum dulu," ujar Vin memberikan sebotol air putih dingin kepadanya. "Lo pasti haus, 'kan?"
"Ya iya sih, tapi 'kan---" Vin menyela ucapannya dan berkata, "Shh ... udah, minum aja. Mumpung gak ada Bunda atau Ayah di sini yang lihat."