mario ada dalam kandungan , menunggu dengan bosan , saat itulah dia merasakan desakan , setelah beberapa saat diapun dilahirkan.
"sayang , lihat bayi perempuan kita" mamoru tersenyum pada istrinya.
"hm. . ya . .aku akan menamankanya Maria Togata" mila tersenyum lelah pada bayinya.
lewat satu tahun , sekarang maria ni bukan mario, ya 'berpura - pura jadi bayi cukup melelahkan hah' bayi perempuan dengan rambut pirang mengerang.
lewat dua tahun , sekarang maria melakukan kata pertamanya "mama"
"huu.. bayi kecilku yang manis" ibu tersenyum sambil mencubit pipi maria.
"ereer" maria mengerang kesal.
"hahahah...." ayah tertawa dengan melihat putrinya yang kesal.
lewat tiga tahun , maria sudah bisa berjalan dan dapat bicara cukup lancar , tentu saja maria mencoba untuk menjadi putri yang normal , agar tidak membuat orang tuanya kawatir.
orang tua maria , cukup rata-rata dengan ayah bekerja di bangunan dan ibunya sebagai ahli orthopedi.
saat ini maria ada di kamarnya duduk bemeditasi sendirian untuk memilah pengalamannya dari permintaan , karena mempunyai bakat tinggi di berbagi bidang dan pengetauan yang luas.
'hm aku ingin cepat dewasa , jadi banyi terus membosankan' maria bosan bermetasi terus, tapi maria tetap melakukanya , karna maria terpengaruh kebiasaan netero yang bermeditasi dan berdoa.
walaupun berusia tiga tahun , maria sebenarya punya fisik dan otak sepuluh kali lipat lebih sehat dan kuat, yang didapat dari bakat masing - masing orang.
karena itu maria selalu bermitasi untuk mengontrol kekuatannya , agar tidak membuat orang tuanya curiga.