Teeeeeeeet!
Bel panjang berbunyi hingga menghentikan 'perkelahian' antara Kang Yeh Suh dan Cha Ki Joon. "Beruntung kau diselamatkan oleh bel itu. Lain kali aku akan menghajarmu sampai kau tidak berani lagi mengusikku," ancamnya, lalu pergi ke tempat duduknya yang berada di barisan paling depan.
"Cih! Nenek sihir itu mengancamku." Ucap Cha Ki Joon kesal, sambil mengusap-usap lengannnya yang dipukuli Kang Yeh Suh.
"Itu salahmu. Kenapa kamu selalu mencari masalah dengannya?" ucap Cha Seo Jun.
"Kau ini menyebalkan. Bukannya membela kembaranmu, tetapi malah membela nenek sihir itu. Jangan katakan padaku bahwa kau menyukainya." Ucapan Cha Ki Joon membuat Cha Seo Jun terdiam selama beberapa saat. "Aku tidak menyukainya. Kamu yang salah," balas Cha Seo Jun.
Bu Su Han memasuki kelas bersama seorang murid yang tidak dikenali oleh penduduk kelas. Murid-murid berbisik-bisik menanyakan siapa dia, apakah dia anak baru, wah, tampannya, dll. Sementara itu, Kang Yeh Suh sama sekali tidak memperhatikannya dan memilih untuk fokus dengan buku The Selfish Gene.
"Anak-anak, kita kedatangan murid baru yang cerdas. Dia selalu menjadi juara kelas di SMP dan memenangkan beberapa lomba. Nah, Hwang Woo Joo, silahkan perkenalkan dirimu," ucap Bu Su Han memuji murid baru itu.
Kang Yeh Suh mengangkat kepalanya untuk melihat siapakah 'murid baru yang cerdas' itu. Matanya membulat saat melihat anak laki-laki yang tadi pagi 'membantunya'. Wajah murid baru itu juga terlihat sedikit terkejut saat bertatapan dengan Kang Yeh Suh, namun dengan cepat ia mengubah ekspresinya.
"Selamat pagi, semuanya. Nama saya Hwang Woo Joo. Saya merupakan murid pindahan dari SMA Gawoon. Saya pindah ke sini karena ayah saya ditugaskan di rumah sakit daerah sini. Mohon bantuannya."
"Wah, tidak heran kamu cerdas, ternyata ayahmu seorang dokter." ucap siswi lain. Hwang Woo Joo hanya tersenyum malu.
'Oh, jadi appa-nya seorang dokter.'
"Baiklah, silahkan duduk di kursi kosong sebelah Kim Hye Na." Bu Suhan menunjuk kursi kosong di sebelah Kim Hye Na. "Iya, Bu," balas Hwang Woo Joo.
Hwang Woo Joo berjalan ke tempat duduknya. Begitu tiba di tempat duduknya, ia langsung duduk dan mengulurkan tangannya kepada teman sebangkunya. "Namaku Hwang Woo Joo. Mohon bantuannya."
Kim Hye Na menatap uluran tangan itu sebelum ia menjabatnya. "Kim Hye Na." Sementara itu Kang Yeh Suh hanya melirik melalui ekor matanya. Setelah itu, pelajaran pun dimulai seperti biasanya.
"Ibu akan memberikan soal, bagi yang bisa menjawab silahkan angkat tangannya," ucap Bu Su Han, seorang guru biologi.
'Hwang Woo Joo, mari kita lihat. Siapakah yang lebih pintar. Aku atau kamu?' batin Kang Yeh Suh penuh dengan kompetisi.
"Pada sebuah percobaan perkecambahan, biji kacang merah ditanam dalam pot yang berbeda yaitu pot A dan B. Pot A ditanam biji kacang merah dengan pemberian air 10 ml perhari, sedangkan pot B ditanam biji kacang merah dengan pemberian air 25 ml perhari. Setelah didiamkan selama 5 hari kondisi pot A mulai tumbuh kecambah dan pot B tidak tumbuh kecambah. Berdasarkan percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa...." Bu Su Han menatap penghuni kelas. Kang Yeh Suh mengangkat tangan kanannya dengan percaya diri, begitu juga dengan Hwang Woo Joo.
"Baiklah, karena Hwang Woo Joo lebih cepat dari Kang Yeh Suh, maka yang akan menjawab soal ini adalah Hwang Woo Joo."
Kang Yeh Suh merasa kesal karena dirinya tidak ditunjuk untuk menjawab soal mudah tersebut. Ia menatap Hwang Woo Joo dengan sinis, lalu kembali menghadap papan tulis. Hwang Woo Joo pun menjawab pertanyaan itu dengan perasaan tidak enak.
"Air merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempercepat proses perkecambahan dan menghentikan masa dormansi biji. Maka dari itu, jawabannya adalah kadar air yang terlalu banyak pada pot B membuat biji mengalami pembusukan."
"Baik, jawaban Hwang Woo Joo benar." Murid-murid mulai bertepuk tangan.
"Cih! Apa bagusnya dia?!" ucap Kang Yeh Suh secara terang-terangan.
"Bilang saja kamu iri padanya, dasar nenek sihir." Timpal Cha Ki Joon yang disusul oleh tawa renyah para penduduk kelas. Begitu juga dengan Kim Hye Na.
"Ya, Cha Ki Joon! Apa aku kurang keras menghajarmu?!" bentak Kang Yeh Suh yang telah membalikkan badannya menghadap Cha Ki Joon. Bu Su Han pun menghentikan keributan kelas dan lanjut mengajar.