Baru saja Brian terlelap sebentar, ia mendengar suara yang begitu familiar di telinganya. Antara sadar dan tak sadar, ia pun berusaha untuk membuka matanya. Terlihat Imelda berada di sebelahnya dalam wajah yang begitu panik.
"Kenapa kamu bangun, Sayang? Apakah perutmu sakit? Apakah suhu ruangan kurang dingin?" Brian mencemaskan istrinya itu. Dia melemparkan beberapa pertanyaan sekaligus pada Imelda.
"Aku hanya bermimpi buruk saja, Brian. Kenapa kamu tidur di sini?" tanya Imelda lagi pada seorang pria yang mencoba untuk bangkit dari posisinya yang masih terbaring.
Pria itu mengulum senyuman hangat di wajahnya. Brian bisa merasakan kecemasan Imelda akan dirinya. Semarah apapun seorang Imelda Mahendra, ia akan tetap mencintai suaminya.
"Rasanya aku tak bisa tidur jika tak melihat wajahmu, Sayang. Jadi aku memilih untuk tidur di sini," jelas Brian pada wanita yang masih memandangi dirinya begitu lekat.