"Apa kamu terluka, Brian?" Dengan wajah panik Imelda memperhatikan seluruh bagian tubuh suaminya. Ia sama sekali tak berharap jika Brian akan terluka.
Dengan susah payah, Brian berusaha untuk tetap tenang dan tak menimbulkan kecurigaan apapun pada mereka. Ia sengaja mengulum tawa kecil di depan mereka untuk menutupi kebodohannya itu.
"Aku sama sekali tak terluka, Sayang. Hanya saja ... tanganku sedikit terkilir saat bertarung dengan anak buah Yudha Fabian tadi." Brian pun harus mengatakan kebohongan itu untuk menutupi kebohongan yang lainnya. Pria itu benar-benar semakin terjebak dalam jurang kebohongan yang telah diciptakannya sendiri.
Imelda merasa lega saat mendengar suaminya baik-baik saja. Namun ... di dalam hatinya, ia merasakan sebuah keraguan yang mengusiknya sejak Brian menjelaskan semuanya. Bukan karena tak mempercayai suaminya, Imelda merasa jika Brian sedang menutupi sesuatu darinya.