"Bukankah itu lebih baik? Setidaknya pernikahan kami akan dipercepat. Bukankah kalian berdua juga begitu?" celetuk seorang wanita muda yang berprofesi sebagai jaksa.
Eliza tersenyum penuh kemenangan pada pasangan suami istri yang selalu berusaha menjauhkan dirinya dari Martin. Sindiran itu bukan bertujuan untuk mencemooh Brian dan juga Imelda. Melainkan sebuah bujukan agar mereka berdua memenuhi permintaannya.
"Hentikan omong kosongmu! Terserah kamu mau tinggal di mana." Brian mulai kehilangan kesabarannya menghadapi anak perempuan dari keluarga Hartanto itu.
"Terima kasih, Brian. Begitu pekerjaanku selesai, aku akan segera ke rumah kalian." Dengan wajah yang penuh senyuman sumringah, Eliza meninggalkan mereka berdua. Ia harus menyelesaikan beberapa pekerjaan di kantor kejaksaan sebelum menemui kekasihnya.