Brian baru saja keluar dari kamarnya menuju ke sebuah restoran di hotel itu. Kebetulan sekali ia mendapatkan sebuah pertemuan dari salah seseorang yang selama ini berbisnis dengan keluarga Prayoga. Dengan gayanya yang maskulin, disertai sebuah ketampanan paripurna dari seorang Prayoga ... Brian berjalan penuh percaya diri untuk masuk ke dalam private room yang kebetulan dipesan oleh partner bisnisnya.
Baru berdiri di depan pintu saja, Brian merasakan aura aneh yang tiba-tiba mengusik ketenangan hatinya. Ada keraguan yang bercampur dengan kegelisahan singgah di hatinya. Ingin rasanya ia menghilang dari sana. Namun apa daya, pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh Martin harus ditanganinya untuk sementara.
"Bos! Haruskah kami juga ikut masuk ke dalam?" tanya seorang bodyguard yang kebetulan menyusulnya ke tempat itu. Kebetulan sekali, Brian membawa dua orang bodyguard untuk melakukan perjalanan bisnisnya kali ini.