Brian masih saja harus berpikir cukup dalam, walaupun sudah bertemu dengan seseorang yang selama ini ingin dijumpainya. Rasanya sang ibunda terlalu berbelit-belit untuk mengatakan sebuah kebenaran yang sudah seharusnya diungkapkan sejak dulu.
"Mama masih saja ingin menutupi semuanya ... aku sudah cukup dewasa untuk mendengar kebenaran itu." Kali ini, Brian sengaja meninggikan nada suaranya. Bukan karena ia sudah tak menghormati ibunya, Brian sudah tak mampu menahan segala perasaan yang sudah tertahan selama bertahun-tahun silam.
"Mama tak mungkin mengatakan hal itu padamu, Brian. Kumohon jangan lagi menanyakan alasan Mama meninggalkan papamu. Itu terlalu menyakitkan dan juga menghancurkan hati ini." Natasya langsung menaruh tangannya di dada, seolah ia benar-benar merasakan rasa sakit yang tak bisa diabaikannya lagi.