Chereads / Girl From Weferia / Chapter 2 - Kehidupan sebelumnya 2

Chapter 2 - Kehidupan sebelumnya 2

Aku membantu Yoona semua ku kerahkan tapi Nara selalu menghindari kode dan berbagai macam. Aku binggung.. apa Nara sudah suka dengan yang lain?.

Di Supermart

"Ev apa yang ingin kau beli?" Eni

"Hem... Minuman kesukaan ku lagi habis nih fuh.."

"Kalau gak ada ambil aja yang lain.." Yoona

"Aku lagi gak selera dengan minuman yang lain, ya udahlah.. aku pergi ke bobba aja"

"Aku ikut, aku lagi ingin minum bobba nih.. Yuma?" Nara

Yuma menggelengkan kepalanya.

"Kami beli bobba dulu yah.. ngumpulnya di kursi taman tempat biasa."

Kami berdua pun pergi ke toko minuman Bobba yang tidak terlalu jauh, saat kembali aku melihat keprihatinan Yuma pada Yoona, aku baru tahu bahwa teman masa kecilnya ini menyukai Yoona. Tetapi Yoona menyukai Nara, dan Nara men-

Akhirnya aku sadar dengan ucapan yang di bilang Yoona padaku. Yoona tahu bahwa orang yang dia suka sudah menyukai orang lain, orang lain itu adalah aku. Waktu itu aku merasa tidak enak dengan Yoona jika aku berada dekat dengan Nara, itu mumbuatku binggung. Tetapi aku tetap membantu..

1 bulan berlalu.. hari itu adalah hari karnaval.. di karnaval aku selalu melihat sikap dia terhadap Yoona dan aku selalu berpikir apakah Yuma tahu kalau Yoona menyukai Nara? Disaat ada kempatan aku bertanya padanya.

"Yuma.. apa kau menyukai Yoona?"

Yuma terkejut dan melihat ku

"A-apa yang kau maksud??"

"Jangan berbohong padaku, apa kau menyukai Yoona?"

Yuma terdiam sejenak

"Yah.."

"Apa kau tahu kalau Yoona.."

"Ia.. aku tahu.."

"Tapi, kenapa kau-"

"Sst... Biarlah, asalkan dia bahagia aku sudah senang.."

"Kau tidak memperjuangkan dia?"

"Kurasa.. tidak.. aku tahu aku tidak bisa bersamanya, tapi aku bisa membuatnya bahagia.."

"Ternyata ada juga yah sisi romantis mu hehe.."

"Kau menertawakan ku heh.?"

"Gak kok.. "

Karnaval berakhir dengan indah. waktu berlalu dan tampa sadar aku menyukai Yuma, hanya saja aku tidak bisa apa-apa.

Kafe v-for

"Eni.. ulang tahun Nara bulan depan kan?" Yoona

"Iya.. rencananya ulang tahunnya dirayakan di restoran gedung c" Eni

"Kalian mau kasih kado apa?" Yoona

"Rahasia deh.." serempak Eni dan Everia

"Ya udahlah... Hm.. Ev bisakah kau membuatkan kami gaun buat pesta ulang tahun Nara?"

"Hm.. bisa sih.. tapi aku masih banyak perkejaan yang belum selesai.."

"Ayolah Ev yah..." Yoona

"Baiklah.. gaun seperti apa yang kalian inginkan?"

"Terserah deh asalkan jangan norak aja.."

"Okeh.. oke.."

Aku membuat gaun dan membantu persiapan ulang tahun Nara, dalam sebulan aku di hajar dengan gaun dan tugas kampus ku sungguh menyakitkan masa-masa itu. Sebelum ulang tahun Nara di mulai kami berempat pergi ke mall bersama.. membeli beberapa hadiah untuk Nara. Nara disibukan dengan Tugas yang diberikan seniornya, senior ada dipihak kami jadi kami gak khawatir lagi.

Seminggu sebelum ulang tahun Nara, aku ditanya dengan jawban yang menyakitkan.

"Ev.. apa kau menyukai Yuma?" Yoona

"Hah? Apa maksud mu?"

"Aku tanya apa kau menyukai Yuma?"

"Apa kau bercanda? Lihatlah kami berdua tidak cocok kami bahkan setiap hari bertengkar terus haha.."

Tiba-tiba suasana menjadi hening.

"Ev aku sadar sebenarnya aku tidak menyukai Nara ternyata aku hanya mengagumi dirinya, dan selama ini tampa sadar aku.."

Dalam hatiku aku berteriak 'tidak!.. jangan dia..'

"Aku menyukai.. Yuma, Ev.."

Hatiku menangis, aku tidak bisa tidak mengalah karna dia adalah temanku dan aku juga tidak bisa bersama Yuma karna hanya sepihak.

"Ev.. kenapa kau diam saja? Jangan-jangan kau-"

"Oh.. gak kok.. aku hanya terkejut aja hehe.."

"Ev.. apa kau ada masalah wajah mu tiba-tiba pucat.."

"Ah.. disini dingin sekali.. aku tunggu di warkop teriyaki yah.."

"Iya biasanya gak terlalu dingin deh.. ya udah ntar kalau udah selesai kami kesana"

Aku berjalan menuju keluar mall dan berjalan menuju warkop teriyaki, hatiku sakit.. sempat aku berpikir menjadi pelakor di antaranya tapi aku sadar aku tidak bisa seperti ini. Akhirnya aku menyerah tampa ada usaha, hari itu hatiku menangis sepuas-puasnya.

Hari terakhir ulang tahun Nara.

"Bagaimana dengan gaunnya Ev?" Eni

"Beres.."

"Ev.. aku ingin membicarakan sesuatu.." Yoona

"Baiklah.."

Di teras atap rumah ku

"Ev.. kau masih ingatkan kalau aku sudah tidak menyukai Nara lagi?"

"Ia.. "

"Sebenarnya.. dua Minggu yang lalu aku diajak kencan dengan Nara dan aku kira kami akan jadi pasangan.. tapi dia bilang.."

Yoona membicarakan semua yang dia dengar dari Nara kepadaku

"Begitulah.. dia ingin menyatakan perasaannya padamu di pesta ulang tahunnya nanti, mungkin sekarang dia lagi lupa tanggal berapa ini karna senior dia. Aku harap kau tahu ini Ev.."

"Yah.. aku tahu kok.."

"Huh? Ev-"

"Sst... Aku baru sadar aja haha.. bagaimana dengan kalian berdua Yoona?"

"Kami baru saja jadian.."

"Selamat yah.. ya udah aku harus ngurus dulu barang-barangnya, gaunnya ntar aku kirim."

"Makasih Ev... Semoga kau bahagia"

"Yah..."

Pesta pun dimulai, banyak kejutan yang dibuat untuk Nara. Disaat itu semua orang memperlihatkan kecantikan dan ketampanan mereka dan diantaranya aku, Eni, Yoona dan Yuma tampil dengan luar biasa.

Eni adalah orang pertama yang masuk, aku membuatkan gaun pendek sesuai dengan karakteristik nya. Dres Sunny Lip, kubuatkan dressnya seperti anak kecil tapi tampak dewasa jadi kalau dilihat itu sangat imut dengannya warna yang bercampur dengan kuning dan orange yang tidak terlalu cerah, di beri beberapa bunga tulip dibawah gaunnya. Eni dia selalu ceria dan suka membuat orang tersenyum berada di dekatnya senyumnya manis tampak seperti bunga matahari dan dia memiliki temperamen yang sedikit buruk maka itu ku beri dia dengan warna bunga matahari dan warna tulip.

Selanjutnya yang masuk adalah sepasang kekasih yang serasi Yoona dan Yuma tampil dengan luar biasa. Mereka membuat ku jadi iri, aku sangat tidak cocok dengan penampilan mereka maka dari itu aku membuat semua baju sesuai dengan karakteristik mereka.

Yoona ku buatkan dress yang sedikit mengembang dia yang menyuruh ku membuatkannya. Dress panjang yang mengembang berwarna merah muda, dan beberapa bunga mawar berwarna merah s niangat cocok untuk nya. Yoona dia orang yang hangat dan semangat sangat perhatian dan populer dikalangan remaja, orangnya juga lucu, aku memberi warna ini karna dia orang yang pantang menyerah dan selalu membara. Sedangkan Yuma ku buatkan aksesoris pria karna dia menyiapkan bajunya sendiri, dia juga gak suka merepotkan orang lain. Jadi sebagai gantinya aku membuatkan dia aksesoris bros, sedikit sulit buat bross itu tapi itu semua membuat aku senang. Bross dengan batu sapphire berwarna merah gelap Yoona memberikan batu sapphire pada ku 3 hari sebelumnya itu membuatkan ku. Bergadang semalaman beruntungnya aku mempunyai alat untuk membuatnya. Sangat bagus mereka berdua sangat cocok sekali.

Dan akhirnya giliran ku, dress panjang yang polos berwarna biru dan putih beberapa bagian aku membuat bunga kecil di bagian bawah seakan-akan itu adalah manik-manik kecil. Warna biru seperti sifatku dingin dan warna putih hanya tambahan saja.

Yah.. apa yang dikatakan Yoona waktu itu terjadi, Nara menyatakan perasaannya pada ku. Aku selalu berpikir bisa kah aku menyukai dia? Tapi disisi lain aku tidak ingin menyakitinya, kurasa aku akan mencobanya. Aku menerimanya tapi aku tidak tahu harus berbuat apa.

Selama sebulan akhirnya aku bisa menerima Nara dan kami selalu bersama, tapi disaat aku sayang-sayangnya ada seseorang yang menghalangi, banyak tragedi saat wanita itu muncul. Aku menjadi sakit hati dan dan serasa semakin jauh dari Nara, aku selalu cemburu sampai suatu ketika, wanita itu merebut Nara dari ku. Aku sakit hati dengan semua itu aku berusaha tetapi tetap saja tidak ada hasil dan ku pikir dia tidak lagi menyukai ku dan serasa hubungan aku dan Nara tidak ada apa-apa lagi.

Karna memikirkan semua itu pada akhirnya aku memutuskan untuk move on dengan dia dan berakhir menjadi gendut, aku kesal aku memakan semua makanan yang aku lihat, lidah ku sudah mati rasa aku sudah lupa apa rasa makanan-makanan ini.

Aku melihat di lemari ku ada kapur Barus awalnya aku hendak membuangnya karna sudah kaduluarsa tapi aku letakan di atas meja dapur bersamaan dengan permen Mentos, karna lidah ku sudah mati rasa dan aku lupa membuang kapur Barus itu. aku akhirnya mati dengan menyedihkan.

Hingga aku terbangun di tempat asing.

Next...