Perjalanan Shinta menuju Tanah Abadi.
Di dunia yang penuh misteri dan keajaiban, terdapat sebuah tempat yang disebut Tanah Alpa Abadi. Tanah tersebut merupakan tempat para Dewa bersemayam dan menjadi pusat kekuatan alam semesta. Hanya sedikit orang yang memiliki keberanian untuk mengunjungi tempat suci ini, dan Shinta adalah salah satu dari mereka.
Shinta adalah seorang petualang yang penuh dengan keingintahuan dan keberanian. Dia telah mendengar berbagai cerita tentang Tanah Alpa Abadi dan ingin menjelajahi tempat tersebut dengan caranya sendiri. Dengan persiapan yang matang, Shinta memulai perjalanan menuju Tanah Alpa Abadi, tanpa sadar memasuki sebuah petualangan yang tak terduga.
Perjalanan Shinta menuju Tanah Alpa Abadi tidaklah mudah. Dia harus melalui berbagai rintangan dan ujian yang menguji keberaniannya. Namun, dengan tekad yang kuat dan semangat petualang yang membara, Shinta berhasil melewati setiap rintangan dengan baik.
Setelah beberapa hari perjalanan, Shinta akhirnya tiba di Tanah Alpa Abadi. Dia terpesona oleh keindahan dan keagungan tempat tersebut. Para Dewa bersemayam di istana-istana megah yang dipenuhi dengan cahaya dan keindahan yang tak terlukiskan. Shinta merasa seperti sedang berada di dunia lain, di mana segala sesuatu terasa begitu magis dan luar biasa.
Namun, keadaan menjadi tegang ketika Shinta tanpa sengaja menjadi saksi bisu perang besar Tiga Alam yang terjadi di Dunia Kekosongan. Perang antara para Dewa yang memiliki kekuatan luar biasa membuat Tanah Alpa Abadi menjadi gempar. Shinta merasa seperti terjebak di tengah-tengah pertempuran yang sangat dahsyat dan tidak bisa berbuat banyak.
Dengan keberanian dan keingintahuan yang membara, Shinta memutuskan untuk menyelidiki penyebab perang tersebut. Dia bertemu dengan berbagai makhluk magis dan entitas astral yang membantunya dalam mencari tahu kebenaran di balik perang besar Tiga Alam. Berbagai petualangan menantinya di setiap sudut Tanah Alpa Abadi, dan Shinta harus menghadapi berbagai ujian dan rintangan yang menguji keteguhan dan keberaniannya.
Selama perjalanan bersama makhluk-makhluk magis dan entitas astral, Shinta mulai memahami bahwa perang besar Tiga Alam terjadi karena konflik kekuasaan dan kepentingan di antara para Dewa. Ada yang ingin menguasai kekuasaan penuh atas alam semesta, ada yang ingin membalas dendam atas kekurangan yang dirasakan, dan ada pula yang ingin menjaga keseimbangan alam semesta itu sendiri.
Dengan rasa keterkejutan dan kebingungan yang terus-menerus, Shinta akhirnya menemukan keputusan yang sulit harus diambil. Dia harus memilih apakah akan membantu salah satu pihak dalam perang besar Tiga Alam atau mencari jalan tengah yang bisa membawa damai di Tanah Alpa Abadi. Shinta merasa dilema karena tidak ingin menjadi bagian dari konflik yang sama sekali tidak dikehendaki.
Namun, dengan dorongan dari hati nurani dan kebijaksanaan yang dimiliki, Shinta akhirnya menemukan solusi yang paling bijaksana. Dia memutuskan untuk berbicara dengan para Dewa dan memohon agar mereka menyelesaikan konflik mereka secara damai tanpa harus mengorbankan kehidupan dan keberlangsungan alam semesta.
Dengan penuh keyakinan dan semangat, Shinta berani menghadapi para Dewa dan menyampaikan pesannya dengan bijaksana. Dia memohon agar para Dewa bisa menemukan jalan damai untuk mengakhiri perang besar Tiga Alam sehingga Tanah Alpa Abadi bisa kembali menjadi tempat yang penuh kedamaian dan keharmonisan.
Akhirnya, setelah berbagai pertimbangan dan diskusi panjang, para Dewa sepakat untuk mengakhiri perang besar Tiga Alam dan mencari jalan damai untuk menyelesaikan konflik mereka. Shinta merasa lega dan bahagia karena berhasil membawa perdamaian di Tanah Alpa Abadi, tempat suci yang sangat berarti bagi para Dewa dan seluruh alam semesta.
Dengan berbagai pengalaman dan pelajaran berharga yang didapat selama petualangan di Tanah Alpa Abadi, Shinta menjadi sosok yang lebih bijaksana dan penuh dengan keberanian. Dia belajar bahwa kekuatan sejati bukanlah berasal dari kekuatan fisik atau magis, namun berasal dari keberanian untuk bertindak dengan bijaksana dan mengutamakan kepentingan bersama demi keseimbangan alam semesta.
Dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan, Shinta melanjutkan petualangannya ke berbagai tempat di alam semesta yang penuh misteri dan keajaiban. Dia yakin bahwa setiap petualangan membawa pelajaran berharga dan pengalaman yang tak terlupakan, dan dia siap untuk menjelajahi dunia dengan semangat petualang yang membara. Tanah Alpa Abadi akan selalu menjadi tempat yang istimewa bagi Shinta karena di sanalah dia menemukan keberanian sejati dan kebijaksanaan yang menginspirasi hidupnya.
Sementara itu, di Kerajaan Langit ke Tujuh, kehidupan terasa sangat damai dan harmonis. Namun, ketika malam tiba, suasana menjadi gelap dan misterius. Suara gemuruh petir terdengar dari kejauhan dan angin yang dingin bertiup dengan keras.
Di tengah keheningan malam itu, seorang wanita misterius dengan topeng hitam yang menutupi wajahnya muncul di depan gerbang istana. Dia tampak anggun namun aura kegelapan terpancar dari dirinya. Wanita itu kemudian masuk ke dalam istana tanpa diketahui siapa pun.
Para Dewa dan Dewi yang sedang tertidur lelap pun merasakan kehadiran yang aneh di dalam istana. Mereka segera berkumpul di ruang pertemuan untuk membahas kejadian tersebut. Kaguya Akemono yume, Dewi bulan, yang memiliki kemampuan melihat masa depan, menyatakan bahwa ada bahaya besar yang mengancam kerajaan.
Para Dewa dan Dewi pun bersatu untuk mencari tahu siapa wanita misterius itu dan apa tujuannya. Mereka memeriksa setiap sudut istana dan menemukan jejak yang mengarah ke ruang pertobatan. Mereka terkejut ketika mengetahui bahwa wanita misterius itu adalah Yuki Fujita, yang seharusnya sudah dipenjarakan selama lima ribu tahun.
Yuki Fujita, dengan wajah yang penuh dendam, mengungkapkan niatnya untuk menghancurkan Kerajaan Langit ke Tujuh. Dia merasa bahwa sudah terlalu lama dia harus mendekam dalam ruang pertobatan tanpa bisa melakukan apapun. Dan sekarang, dia berniat untuk membalas dendam kepada saudari kembarnya, Fujita Yuki, yang telah memenjarakannya.
Para Dewa dan Dewi pun bersiap untuk menghadapi ancaman tersebut. Mereka tahu bahwa Yuki Fujita bukanlah lawan yang bisa dianggap enteng. Keahliannya dalam ilmu sihir dan kekuatan gelapnya membuatnya sangat berbahaya.
Pertempuran pun tak terelakkan. Yuki Fujita menggunakan segala kekuatannya untuk menyerang para Dewa dan Dewi. Dia memanggil makhluk-makhluk jahat dari alam baka untuk membantunya dalam misinya. Namun, para Dewa dan Dewi tidak tinggal diam. Mereka berjuang dengan segenap kekuatan yang mereka miliki untuk melawan Yuki Fujita dan pasukannya.
Pertarungan sengit terjadi di istana Kerajaan Langit ke Tujuh. Cahaya dan kegelapan saling beradu, menciptakan warna-warna yang memukau namun juga menakutkan. Para Dewa dan Dewi saling bekerja sama dalam melawan musuh bersama. Mereka mengeluarkan kekuatan solidaritas dan persatuan yang membuat mereka semakin kuat.
Akhirnya, setelah pertempuran yang panjang dan melelahkan, Yuki Fujita berhasil dikalahkan. Dia dan pasukannya akhirnya dipenjarakan kembali dalam ruang pertobatan, dan Kerajaan Langit ke Tujuh pun kembali aman dan tenteram.
Para Dewa dan Dewi merayakan kemenangan mereka dengan penuh sukacita. Mereka belajar bahwa kekuatan sejati bukanlah hanya dari kekuatan fisik, melainkan juga dari kekuatan hati yang bersatu dalam cinta dan kedamaian. Mereka berjanji untuk selalu menjaga kerajaan dari segala ancaman yang mungkin datang di masa depan.
Dari kejadian tersebut, Kerajaan Langit ke Tujuh semakin kuat dan bersatu dalam persatuan yang indah. Mereka belajar bahwa dengan kebersamaan dan kepercayaan, mereka dapat menghadapi segala tantangan dan menjaga kedamaian dalam kerajaan mereka. Sementara itu, malam pun berakhir dengan indah, dan matahari terbit kembali membawa sinar kehidupan kepada Kerajaan Langit ke Tujuh.