Chapter 36 - Kebenaran

Di belakang Istana Kerajaan Naga Iblis kegelapan Istana Permaisuri Naga kegelapan. Sebuah lapangan besar yang luasnya kali lapangan sepak bola.

Ani bersama Yuki motto mereka sedang bertarung.

Trang tring ctraaang!

Suara tebasan pedang terdengar dari berturan pedang mereka.

Sebelumnya

"Shin kau jangan campuri urusan kami" Yuki motto berucap. "Baiklah Ibu" jawab Ani "Aku akan mengajarkan jurus terakhir dalam kitab Naga kembar jilid ke 13 Tiga belas Langkah Dewi Naga Kematian" kata Yuki motto "Dimana hanya satu dari kita akan keluar hidup-hidup." "Jika dia gagal dalam usaha ini maka dia tidak pantas mendampingimu sama dengan wanita itu" Yuki motto berkata

Pertarungan Ani dan Yuki motto

Srett "Ani serang aku dengan semua yang kau miliki"

"Aku akan melakukannya"

"Hyaaaa!"

"Okh!"

"Akhirnya aku bisa menebus semua kesalahanku ... dengan ini aku akan pergi ketempat yang seharusnya"

"Sreett creeb!"

"Ibu!"

Yuki motto pergi ke Kerajaan Dewa Kematian. Disana seseorang sedang menunggu di Istana kegelapan Kerajaan Alam Dewa kematan. Sosok yang sangat menyeramkan lebih menyeramkan daripada Raja Sahamaru. Sosok yang paling di takiti seluruh makhluk Sang Dewa kematian itu sendiri Shinjiro kenji Kira. Dia sedang duduk di kursi tahtanya. Yuki motto tidak ingin menyebut nama sosok itu. Keringat mengalir dari pelipis Yuki motto.

Sang Raja Shinigami masih duduk di tahtanya.

"Rubahlah wujudmu, aku takut melihatnya." kata Yuki Motto sambil memeluk tubuhnya yang bergetar hebat.

"Baik bagaimana penampilanku sekarang?"

Yuki motto melihat seorang pemuda dengan jubah dibelakang tubuhnyaterdapat 24 pasang sayang hitam.

"Dari sini kau terlihat kecil, lebih baik Aku berubah menjadi lebih kecil."

Dia merubah wujud nya menjadi pemuda berkisar 20 tahun dengan rambut hitam raven. Sekarang lebih baik Yuki bertanya "Ada apa kau memanggilku kemari?" "Aku memanggilmu untuk memperingatkanmu jangan mencoba membuka segel Sahamaru." kata Shinjiro "Bukan Aku yang merencanakan hal ini, bahkan Aku tidak tahu apapun." ucap Yuki Motto "Kau tidak tahu apapun." "Jangan Jangan..!" ucap Shinjiro

Dia teringat seorang wanita yang menguasuai Lima kerajaan di alam semesta 2 Milenia tahun lampau.

Wajah Shinjiro menjadi Pucat keringat dingin mengalir deras dari wajahnya.

Perempuan yang membuat 3 Dewa utama berperang "Mungkinkah dia?" tanya Shinjiro "Kenapa kau?" tanya Yuki motto "Dia Siapa?" "Trank!" Tidak apa-apa, bukan urusanmu." ucap Shinjiro "Kau pulanglah ingat jangan menyentuh segel Sahamaru!" Shinjiro mengultimatum Yuki motto. Perempuan yang diperebutkan dirinya. Sang Dewa kematian, Dewa langit, Dewa Naga permulaan dan Sang Iblis. Mereka bertempur untuk memperebutkan seseorang atau perempuan tercantik di alam raya. "

Di sebuah rumah seseorang sedang berbaring terdapat lima orang yang sedang meenjaganya.

Di perjalanan Dua orang sedang berjalan melewati hutan-hutan itu Mereka kemalaman sedang mencari tempat istirahat.

Mereka melihat sebuah rumah di tengah hutan."Permisi apa ada orang didalam?" tanya Wijaya. Pintu tiba-tiba terbuka sendiri secara secara cepat "Brugh!" "Ah!" mereka masuk ke dalam rumah. "Maaf kami ikut bermalam" "Okh! Okh! Okh!" Ratna mengeluarkan darah dari mulutnya "Kau jangan banyak bergerak. Ini efek menggunakan jurus Naga level dua jurus ksatria Naga angin" ucap Wijaya "Okh! Okh! Okh!" Ratna menyemburkan darah segar "Ratna.." ucap Wijaya "Kakak" ucap Ratna sambil menggenggam tangan Wijaya "Jangan-jangan!" Wijaya membuka sedikit baju Ratna dia melihat bintik hitam di daerah ulu hatinya. "Kapan Dia melakukan ini padamu?" tanya Wijaya

Seseorang masuk ke dalam rumah

"Wijaya!" teriak Laki-laki itu

"Ayah!" teriak Wijaya

Keduanya berangkulan

"Ayah!" ucap Wijaya kusuma

"Wijaya" ucap seorang laki-laki

"Kenapa Kau disini?" tanya Wijaya

"Setelah Kau pergi dalam keadaan marah, ibumu merasa khawatir dia mengutus 7 Naga, dan 5 Dewa untuk turun ke 7 Dunia mencarimu (Dunia Manusia, Dunia Jin, Dunia Siluman, Dunia Naga, Dunia Peri, Dunia Peri dan Dunia Kematian)

"Ibumu khawatir kau akan mengamuk di Dunia kematian. Untuk mengacau disana. Jangan sampai kau mengganggu ketentraman pamanmu disana. Bahkan Aku sendiri menahancamukannya jika dia marah." ucap Kenji Akira yamamoto

"Okh!" Okh!" Ratna wulan menyemburkan darah segar dari mulutnya

"Sepertinya Dia terkena racun jarum Kematian" ucap Kenji Akira yamamoto

"Ya benar, Dia bertarung dengan Shinigami Yuki Fujita Akemono"

"Lebih baik baringkan Dia Aku akan mencoba menyembuhkannya"

Ratna wulan dibaringkan

"Ayah lantas siapa yang memimpin Kerajaan Nirvana?" tanya Wijaya

"Untuk saat ini Ibumu yang menjadi Ratu disana. Kau pulanglah saatnya kau mengambil posisimu sebagai Raja. Ibumu saat ini sedang mencoba menyembuhkan adikmu yang terluka sangat parah karena serangan pamanmu Akimi Shinjiro Akirayama." ucap Kenji Akira yamamoto

"Ah Seldom!"

"Nyawa adikmu tinggal diujung tanduk, sekarang ibumu sedang melawan waktu untuk menyembuhkan adikmu.

"Kau keluarlah jangan ganggu aku menyembuhkannya." ucap Kenji Akirayamamoto

"Ayah tolong sembuhkan calon isteriku" ucap Wijaya

"Akan aku usahakan semampuhku" ucap Kenji Akira Yamamoto

Wijaya kusumah merenung. Dia telah banyak kehilangan orang yang dia cintai Isteri pertamanya Yuki Motto, Lalu Yuki Fujita Akemono isteri keduanya dan Puterinya Fujita Akeno Yuki Akemono. Anaknya yang tercinta entah dimana dia sekarang

nar Dia terkena serangan

"Cepat baringkan Dia Aku akan mencoba menyembuhkannya." ucap Kenji Akira Yamamoto

"Seharusnya kau yang memimpin tetapi kau tak ada kabar selama ini. Jadi ibumu memgambil tampu kepemimpinan menggantikan Ayah untuk sementara. Saatnya Kau pulang, sekarang Ibumu sedang menyembuhjan adikmu yang sedang terluka parah oleh serangan Pamanmu Akimi Shinjiro akirayama aka Seldom. Mungkin nyawanya sedang diujung tanduk sekarang Ibumu sedsng melawan waktu untuk menyembuhk

Wijaya keluar rumah itu, diluar dia merenung. Dia telah banyak kehilangan. Dia telah kehilangan Istri pertamanya yang menghilang dalam pertempuran 200 tahun lalu, lalu istrinya keduanya Yuki Fujita akemono dan terakhir putrinya Fujita Yuki Akenomo. Entah dimana sekarang putrinya berada.

Disuatu tempat yang jauh perbatasan Surga dan Neraka

Seorang perempuan sedang bersenandung

Kau selalu hadir dalam hidupku

Namun kau pergi

Aku tak kuasa menahan rindu dihati

Ingin jumpa denganmu

Kau selalu tak menghiraukanku

Ku rasa tak berakhir sampai disini

"Kau sedang menunggu siapa?" tanya seseorang yang tiba-tiba muncul.

"Aku sedang menunggumu, aku sangat merindukanmu" ucap perempuan itu.

"Aku sedang mempersiapkan rencana meluluh lantahkan ke 5 galaxi dan 7 Dunia." ucap Sang laki-laki

"Hah Kau ingin melakukan itu." ucap Sang perempuan

"Ya" ucap Sang laki-laki

"Siapa perempuan dan laki-laki itu?"

Mereka adalah yang sangat berpengaruh 20 abad yang lalu. Sang Dewa utama kehancuran yang bertugas menghancurkan 12 Galaxi. Armagedon Kenji Kira daj Sang Ratu Dewi Naga Fujita yuki akemono.

"Sayang Aku sangat merindukanmu, sebenarnya dimana kita berada?" tanya Fujita

"Kita tidak di Bumi, di Neraka dan di Surga ini adalah tempat tertinggi antara surga dan Neraka." ucap Kenji kira

"Lihatlah sebelah kanan muadalah Surga, disebelah kiri mu Neraka" ucap Kenji kira

Disebelah kanan Fujita melihat Surga yang di penuhi air yang mengalir seperti sungai, banyak danau-danau, sungai susu, sungai madu, sungai banyak lagi, hal yang menyenangkan hati. Di sebelah kiri Dia melihat Neraka yang sangat menakutkan Api yang menyala-nyala. Banyak orang yang di siksa, api yang menyala-nyala manusia di bakar hidup-hidup. Mereka meminum air yang mendidih, Api itu membakar kulit dan daging orang-orang disana. Mata mereka ditusuk. Oleh besi panas, ada yang menggunting lidahnya sendiri, sampi tubuh Akeno menggigil satu mengerikannya, dia mengkirik tubuhnya menggigil hebat.

"Sudah jangan menatap lagi kesebelah sana. Mari kita ke tempat yang lebih baik." ucap Kenji kira

Ditempat lain

Di sebuah planet yang sedang hancur secara perlahan-lahan. "Duuaaarrr!!" "Duuaaarrr!!" Dataran terbelah gunung, gunung meletus.

"Tempat apa ini?" tanya Fujita

"Menurutmu apa ini lebih baik?" tanya Kenji kira

Fujita berpikir sejenak, dia berkata "Ya ini lebih baik."

Fujita mengeluarkan sebuah kristal lalu bola itu terbang ke luar planet itu. Dia merafal mantera A,B,C sampai Z Bola itu bercahaya dan menyerap energi negatif (kehancuran) dan mengeluarkan energi positif (kehidupan). Dan Planet itu berubah menjadi seperti semula. "Kau melakukannya lagi"

"Mereka semua akan ketergantungan." "Akibat perbuatannya Kau membuat tiga bola itu ini semua akibat perbuatan" ucap Kenji kira.

"Apa kau ingat?" tanya Kenji kira

Fujita berpikir "Ya! Bola itu ditugaskan untuk mencari keberadaan Ibuku" ucap Fujita

"Apa dia ditemukan?"

"Tidak!" Fujita menggeleng

"Karena bola itu hanya dapat menemukancl orang hidup. Karena Ibumu berada di alam kematian.

"Hah Ap?!" teriak Fujita

"Kau tebanglah sayangku sambil memeluk Fujita. Aku ajan membawamu kesana.

"Kring!"

"Swuutt!" "Swuut!" "Duuarrr!"

"Ada Penyusup cepat beritahu yang mulia Raja," ucap Salah satu dari 13 penjaga gerbang kematian. Dia adalah Kenshin saint seto

Ditempat Shinjiro Kenji kira yang sedang bersenang-senang denganYuki Motto.

"Blaaaarrrrr!" ledakan terjadi

"Gawat paduka yang mulia Ada penyup masuk ke istana kematian ini." ucap Diah Ayu

"Rupanya Tamu Agungku sudah datang, cepat sambut mereka prajurit-prajuritku" ucap Shinjiro kenji kira

"Baik yang mulia Raja" ucap keduanya. Mereka bergegas ke luar istana. Dua orang maju kedepan. Mereka adalah Kenshin saint seto dan Diah Ayu pitaloka 5 orang mengikuti Kenshin dan Diah.

Di depan Kenshin dan Diah Dua orang turun dari langit dengan cepat "Swuuitt" "Blarrr!"

Seorang Laki-laki dan perempuan

"Dimana kita?" tanya Sang perempuan

"Kita berada di Desa para Arwah Masyarakat kematian" ucap Sang Laki-laki

"Selamat datang di Kampung Masyarakat kematian" ucap Kenshin Saint seto

"Ho...Ho..Ho.. Rupanya 2 Dari Sembilan pengawal Raja Dewa kematian menyambut kedatangan kami." ucap Sang Pria

"Dimana Tuanmu Aku ingin bertemu" ucap Sang Wanita

"Silahkan masuk Tuanku berada di Ruang dalam istana." ucap Kenshin

Kenshin mengukur kekuatan kedua tamu tak terduga dengan aura membunuh yang ditunjukan pada keduanya.

"Diam!" bentak Diah Ayu tiba-tiba.

Bentakan itu membuat Kenshin sadar dari kecerobohannya. Dia hampir membunuh dirinya sendiri. Jika Diah tidak membentaknya dia sudah tewas terkena jurus Kematian Fujita Yuki.

Mereka berhenti di depan pintu gerbapintu gerbang yang sangat besar.

"Disini lah tempat tuanku berada" ucap Kenshin

Pintu itu terbuka dengan sendirinya.

Pov Diah Ayu

Aku di perintahkan oleh Tuanku untuk mengantarkan Tamu Agung yang sebentar lagi datang. Saat berada di depan Aku dan Kenshin melihat dua orang Sepasang kekasih. Mereka sangatlah kuat terutama perempuan itu Aura Naganya terasa sangat mengerikan. Seberapa kuat mereka. Kekuatan perempuan itu setara dengan Tuanku sedang lelakil di sebelahnya Aku tidak tahu sebera kuat dirinya.

End Pov Diah Ayu

Saat ini

"Selamat datang Kakak.. Ada urusan apa sehingg Kau datang kemari?" tanya Shinjiro

"Aku ingin menjemput seseorang Dia yang Aku titipkan padamu Yuki Fujita Akemono" ucap Laki-laki itu

Dibelakang Shinjiro terdapat seorang perempuan. Dia adalah Yuki Motto. Kenji kira ada seorang perempuan di belakang Shinjiro. Yuki motto pertemuannya dengan Yuki Fujita. Dia berada dibelakang tubuh shinjiro dalam keadaan polos.

"Perempuan itu telah melarikan diri dengan si brengsek Wijaya Kusuma"

"Tarik kembali perkataanmu!" teriak Fujita Yuki dengan mata berkilat tubuh Fujita bergetar hebat. Bola-bola kristal berputar di nelakang tubuhnya.

"Swuutt!" Cahaya terang terpancar dari tubuh Fujita

"Hah?!!" Ketujuh Jendral penjaga gerbang Neraka terkejut. Begitu juga Shinjiro Sang Raja Shinigami tak berkutik.

"DDDUUUUUUAAAAAAAAAAARRRRRRRR!!"

"BBBBBLLLLLLAAAAAARRRRRRRR!!"

"Shinjiro Aku akan kembali menagih janjiku!" ucap Gema sura dari jauh.

Ledakan hebat terjadi cahaya menyilaukan meliputi seluruh ruangan.

Sebelum ledakan itu Kenji kira membawa Fujita Yuki. Sebagian besar Istana hancur lebur.

"Hampir saja Kita semua mati," ucap Shinjiro

Bahkan sang Raja Dewa kematian takut akan kematian.

Ditempat lain

"Duduk!" Kenji kira berkata

"Seharusnya Kau tidak melakukan itu!" kata Kenji kira

"Aku tidak bisa mendengar Ayahku dijelek-jelekan di depan mataku," ucap Yui Fujita