Di sma jaya bakti, terdapat seorang siswi yang bernama sonya. ia adalah siswi yang kurang mampu bahkan Orang tuanya yang juga baru saja meninggal 2 bulan lalu, karena penyakit yang mematikan. Disekolah, sonya sama sekali tidak mendapat bantuan dari pihak sekolah, seperti beasiswa karna ketidakmampu. Dari 45 guru yang ada disekolahan itu, sama sekali tidak ada yang membantu sonya, kecuali satu guru yang selalu membantunya yakni bu erna, guru biologi disma jaya bakti. Banyak hal yang dibantu oleh bi erna, mulai dari biaya sekolah, biaya makan keseharian, bahkan perhatian bu erna terhadap sonya sama halnya bu erna terhadap anaknya. Sampai pada suatu hari, sonya memilih bunuh diri dengan menabrakkan dirinya dijalan depan sekolah. Bu erna merasa sedih karna harus kehilangan sonya, karena sejak kematian orang tua sonya, bu erna slalu menganggap sonya sebagai anaknya sendiri. Dan setelah pemakaman sonya, pihak sekolah berdoa agar tidak akan terjadi apa apa pada sma tersebut, karena sebelum menerima kabar bahwa sonya meninggal, sang kepala sekolah mendapati surat yang isinya "kematianku bukan akhir untukmu tapi kematianku awal untuk menghancurkanmu" yang di tulis dengan darah tepat diatas berkas sonya yang sudah diacak acak diatas meja nya