"Apa? menikah?"
Keduanya saling bertatapan lalu sedetik kemudian membuang muka , seperti jijik melihat wajah satu sama lain
"Dengan dia?" Ujar mereka berdua berbarengan sembari menunjuk satu sama lain
"Yang benar saja , aku bahkan tak mengenali dia siapa!"
Kedua pria paruh baya itu saling tatap lalu menunduk . Ternyata ingatan anak mereka belum kembali semuanya
"Papa percaya kamu akan segera mengingat siapa pria di hadapan mu itu" Ucap Henry tersenyum menatap putri satu-satu nya itu
"Maka dari itu , pernikahan ini tetap dilanjutkan" Sahut Andreas tersenyum senang menatap secara bergantian Teza dan Sera
Sera yang mendengar hal itu hanya bisa menyilangkan tangan nya di depan dada kemudian segera beranjak pergi menuju kamar nya
*BRAK!
Gadis berwajah manis itu menghempaskan tubuh nya di ranjang kesayangan nya dengan wajah marah nya . Sedetik kemudian cairan bening bagai kristal mengalir deras di pipi mulus nya
"Aku benci pernikahan ini!"
-To Be Continue