Chereads / apakah cinta sejati / Chapter 8 - Sebatas Teman

Chapter 8 - Sebatas Teman

Di saat azan subuh berkumandang Zya pun segera bangun kan kemudia melaksanakan shalat subuh, kemudia seperti biasa karna hari ini hari Minggu maka Zya akan joging keliling komplek sekitar rumahnya ini agar lebih sehat, dengan setelan baju kaus bitam panjang yang dibalut switer pink yang membuat nya terkesan seperti bocah dari pada remaja, dan dengan trending hitam, jilbab psmina pink dan maskerpink, sangat cocok untuknya, dan sepatu olahraga putih menghisikakinya, dan tak upa handuk kecil disangkutkan dilehernya Sekang Zya sudah siap untuk membakar kalori jahat ditubuhnya walaupun tubuhnya tidak gendut sama sekali tapi Zya sangat suka olahraga diluar rumah karna selain untuk menjaga kesehatan juga untuk pengengalihan stres.

Gak terasa Zya sudah hampir 3 kali mengelilingi kompleks perumahan yang lumayan luas, dan sekarang Zya sedang duduk ditaman yang menjadi tempat orang nongkrong atau bermain, bersantai dengan keluarga ataupun teman.

"Hai habis joging juga ya?" kata Zakir dengan senyum ramahnya.

"Hemmm... begitu lah." kata Zya dengan santai sambil meluruskan kaki dengan posisi dudu direrumputan.

"Nih.. hauskan?" kata Zakir kemudian memberikan Zya sebutol air meneral.

"Makasih." Kata Zya dan langsung meminumnya sampai tersisa setengah dibotol.

"Kamu tumben kesini?" kata Zya setelah selesai menghilangkan rasa hausnya tadi.

"Kebetulan lewat aja tadi, aku juga nginep di rumah Rizky atau lebih tepatnya rumah barunya karna di baru pindah ke kompleks ini, yaudah kita bedua joging bareng sekalian." kata Zakir sambil menatap Zya yang terlihat imut dengan jilbab pashmina yang rapi dan masker PING di dagunya menambah kesan wajah manis pada Zya.

" Ooh..., katanya bedua tapi kok kamu sendiri?" kata Zya yang merasa heran.

" Dia lagi di warung tadi waktu beli minum terus katanya kebelet, yaudah aku tinggal aja abisnya dia lama." kata Zakir dengan malas.

"Ooh emang kamu gak kasian ma dia ya kalik aja dia tersesat?" kata Zya dengan penasaran.

"Dia udah dewasa bukan bocah lagi, lagian dia kan bawa Hp kan bisa bukak google map, ya kali aku harus ngikut dia Sampek toilet kan gak lucu." kata Zakir dengan geli membayangkan jika harus terus mengikuti sahabatnya itu kemana pun.

"Ya... gak gtu juga kali..." kata Zya dengan tersenyum geli tapi kemudia ekspresi menjadi datar.

Tiba-tiba orang yang mereka omongin tadi muncul dengan senyum mengembang setelah melihat Zya dari jarak 50 meter, ya Rizky berlari karna melihat Zakir berada didekat Zya.

" Lo kok hupttt.... hemmm hupp... hmmm hip..., kok udah di sini aja berduaan ama My baby Kezya, pantesan lo ngolang cari kesempatan sengaja ya tadi ninggalin gue Lo bro?" kata Rizky dengan napas tersengal-sengal efek dari lari terlalu cepat.

"Gak bro gue gak sengaja ketemu Zya, lagian Lo lama banget masa gua harus jadi satpam didepan toilet kan gak lucu, gue jalan ketaman aja lebih berfaedah dari pada nunggu lo , iyakan Zya?" kata Zakir.

"Iya." kata Zya dengan datar.

Zya hanya akan bersikap sangat datar dan dingin pada setiap laki-laki yang menutnya buaya, pengganggu, gak penting, atau orang yang belum kenal terlalu dekat. Jadi Zya bersijkap datar seperti itu karna ada risky yang menutnya buaya bukan karna Zakir yang bertanya. Zya telah menggap Zakir sahabatnya karna selama sekolah dan Zakir selalu menjadi ketua kelas yang baik dan yang terpenting tidak biaya seperti laki-laki lain saat berada di dekatnya.

"Baby aku pindah ke komplek ini juga loh, biar setiap hari bisa ketemu ama kamu." kata Rizky dengan manja.

"Hemmm kir..., gue balik dulu." kata Zya kemudia pergi berjalan untuk pulang tapi sayangnya saat ingin melangkah lebih jauh tangan kanannya seperti ada yang tarik.

"Bareng Zya kita mau balik juga, kayaknya searah deh kan gak salah aku kan pernah kerumahmu waktu belajar kelompok waktu itu". kata Zakir sambil menarik tangan Zya.

Mereka tidak tau bahwa dari tadi ada seseorang yang ingin marah dan ngamuk karna gebetannya itu lebih dengar dengan sabatnya dari pada dirinya.

"Apaan sih kok pegangan tangan segala kan yang bakalan hidup bersama My baby Kezya itu gue bro Lo jangan nikung dong." kata Rizky dengan sewot dan memisahkan tangan Zakir yang memegang tangan Zya.

"Lo mikir terlalu jauh kami cuman tema, dan loh gak lebih dari sekedar buaya." kemudia Zya pergi meninggalkan mereka karna malan mendengar ocehan buat dari mulut Rizky.

Zakir hanya terdia menatap kepergian Zya. Zya bilang tadi cuman teman walaupun itu adalah kenyataannya tapi kenapa hati agak sakit, apa Zya tidak bisa menggap Zakir lebih dari teman. Sedangkan Rizky cemberut karna ditinggalkan ingin mengejar zya tapi tiba-tiba handphone nya berbunyi.

"Hallo asalamuaikum ayah, gimana?.....",(waalaikumussalam, pulang sekarang ada hal penting yang ingin ayah bicarakan dirumah)

"iya Ayah" . Tut..

"Ayo pulang dulu bro... lain kali jangan pengang tangan My baby Kezya bro dia itu milik gue." kata Rizky dengan posesif.

"Maaf bro tapi bener kata Zya tadi kami cuma teman." kata Zakir dengan lesu.

"Gak perlu lesu gitu bro gue percaya kok, tapi lain kali jangan pengang tangan dia seperti tadi." kata Rizky yang mengka sahabatnya itu lesu karna dia marahin dekat denga Zya padahal Zakir lesu karna kata-kata Zya hanya menggapnya teman tadi.

"Oke bro". kata Zakir dan kemudia mereka berjalan pulang, karna mungkin ada hal penting yang ingin di sampaikan ayahnya Rizky pada mereka.

Setelah sampai dihalaman rumah anehnya terlihat banyak mobil terparkir didepan rumah baru Rizky, dan mereka segera masuh setelah mengucapkan salam.

"Ada apa ayah, kenapa ayah memanggilku?" kata Rizky dengan heran.

"Nak Ibu dan Ayah akan pergi ke jepang sekarang, karna perusahaan Ayahnya disana tidak ada yang mengurus disebabkan oleh paman mu yang jatuh sakit, jadi kamu tinggal bisa disini bersama dengan Zakir tanpa ayah dan Ibu untuk beberapa bulan kedelapan." ucap Ayah Rizky.

"Tapi Ayah dan Ibu baru sehari disini dan sekarang ingin meninggalkan ku lagi karna urusan pekerjaan?" kata Rizky sedikit kecewa.

"Maafkan kami nak tapi kondisi paman mu saat ini sedang kurang baik, kamu bisa menyusul ayah dan ibu setelah lulus SMA nanti." kata Ibunda rizky dengan lembut.

"Zakir nak kamu mau kan nemenin Rizky tinggal disini? tadi om Reza dah bilang ama Ayah kamu dan mengizinkan asal kamu mau.." tanya Reza pada Zakir.

"Iya Om Reza dan Tante tenang aja Zakir akan selalu temenin anak Tante yang bandel itu." kata Zakir tersenyum tulus kepada kedua pasturu itu dan memandang Rizky dengan seakan bertanya apa yang karna heran akan permintaan dari orang tua sahabat nya itu.