Chereads / apakah cinta sejati / Chapter 88 - Panggilan ayah dari putri sulung

Chapter 88 - Panggilan ayah dari putri sulung

Saat ini Andreas telah pulang kantor lebih awal untuk dapat menghabiskan waktu bersama keluarga nya terutama kedua putri kesayangannya itu yang jarang berkunjung kerumah mereka.

"Asalamuaikum..." ucap Andreas yang baru saja pulang kantor.

Sonia telah mengetahui kepulangan suminya itu karna mendengarkan suara mesin mobil Andreas.

"Waalaikumussalam... suamiku.." ucap Sonia sambil menanti menawarkan tas Kantar suamiya dan mencium tangan Andreas uang sudah menjadi kebiasaan nya semenjak pulang ataupun ingin berpergian dari rumah.

Andreas langsung mengecup kening istrinya itu sambil merangkul mesra tubuh istrinya yang sangat mungil dan semok Dimata Andreas.

"Dimana anak-anak kita?" tanya Andreas setengah mereka sampai kedalaman kamar.

"Mereka sedang jalan-jalan sore.... bersama dengan teman lama Kezya, sedang Azka dan Muzza belum Pulang dari kantor mereka". ucap Sonia sambil tersenyum manis.

"Bahkan saat putrinya kita sudah berumur 18 tahun kau tetap bertambah cantik saja sayang padahal sekarang umur mu sudah 33 tahun." ucap Andreas yang merentang tangan ingin memeluk istrinya.

"Terimakasih, Suami ku... tersayang tapi belum mandi... pelukan nya nanti aja ya setelah mandi Sekang mandi dulu." ucap Sonia yang malah mendorong pelan tubuh suaminya itu supaya pergi mandi.

"Bagaimana jika kita mandi bersama?" tanya Andreas yang menaik turun kan alisnya.

"Suamiku... ingat umur mu sudah 36 tahun jangan mesum terus sebentar lagi kau bahkan akan memiliki cucu." ucap Sania dengan pipi chubby nya itu sedikit memerah karena malu.

"Lalu apa salahnya aku hanya mesum pada istri ku saja bukan istri orang lain apalagi istri tetangga." ucap Andreas yang telah membawa Sania masuk kedalam kamar mandi bersamanya.

"Ah.... suamiku... aku... sudah mandi.. tadi..." ucap Sania dengan sedikit gugup.

"Kau masih malu-malu saja bahkan ketika anak kita sudah sebesar itu, ingat sanyang ku... menolak keinginan Suami itu dosa besar." ucap Andreas.

"Tapi..." ucap Sonia yang terputus karna ciuman panas dari Andreas. Mereka berciuman dibawah guyuran shower dan melakukan adegan panas yang hanya diketahui oleh Allah dan mereka berdua saja.

Dilain tempat Kania, Kezya dan Ketty sedang asik menikmati pemandangan pantai Tanjung tinggi uang berbatu indah tempatnya di sore hari mendandang mata hari yang ingin terbenam membutkan mereka sangat betah berlama-lama di pinggir pantai.

"Sayangku.... kau harus pulang ini sudah sore.... " ucap lembut Azka yang tiba-tiba datang dan sudah berada di belanga kezya.

"Tapi aku ingin liat pemandangan mata hari tenggelam dulu boleh kan bang" tanya kezya dengan mata berkaca-kaca.

"Boleh tapi pakek jas aku ya biar bunda dan baby nya gak kedinginan" ucap Azka yang kemudian membantu memakaikan jaz nya pada tubuh kezya yang terlihat sedikit lebih berisi.

"Terimakasih Abang...." ucap Kezya sambil memeluk manja pinggang suaminya yang sedang berdiri di hadapannya yang tengah duduk itu.

"Yang kok kamu pakai pakaian kayak gitu diluar si?" Tanya Jakob yang memandang tidak suka dengan pakaian Ketty yang memang sangat terbuka.

"Iya sa...yang... ini kan di pantai bajunya juga harus baju pantai lah biar nyambung, ya kali kan aku pakai gamis dan cadar" ucap Ketty dengan sewot karna memeng Ketty tidak suka diatur jika masalah penampilan.

"Gak bisa ayo kita pulang kepenginapan sekarang." ucap Jakop Dangan datar memandang Ketty dengan gemas ingin menerkam istrinya itu.

"Gak mau aku mau lihat matahari terbenam dulu." ucap Ketty dengan tegas.

Jakob tidak memiliki sifat yang sabaran dan selalu tegas akan perkataan nya. Bahkan karna penolakan Katty padanya Jakob langsung membawa Ketty kepenginapan merek layaknya kuli panggul beras tentu nya sebelum Jekob berpamitan dulu pada kedua rekan kerjanya yaitu Azka dan Muzza.

"Gue... duluan bos.., takut istri tercinta gue ini masih angin" ucap Jakob yang berpamitan dan telah mengendong Ketty yang telah dipakai kan jasnya secara paksa tadi karna pakia nya selain terbuka juga sedikit tembus pandang.

Azka dan Muzza hanya menanggapinya dengan angukan kepala dan tatapan memaklumi karna mereka juga akan melalaikan hal yang sama jika melihat pakaian pasangan mereka yang sangat terbuka seperti pakaian Ketty.

Azka tapi Sangat bersyukur pada Allah karna istrikanya ini sudah mengenakan jilbab dengan mantap sehingga kecantikan nya hanya dapat dilihat oleh sendiri saja sebegai seorang suami zya.

"Sayang yuk pulang... tar kalo Tante Ama om nanyain gimana... ini udh mau magrib?" tanya Azka pada Kania.

"Foto in kami berdua bentar ya sayang, habis itu kita pulang. iyakan zya?" ucap Kania yang meminta persetujuan kembarnya itu.

"Iya setuju banget... matahari terbenam nya harus terlihat cantik bersamaan dengan kami... ingat harus cantik kalo gak kami gak mau pulang" ucap kezya dengan tegas.

"Iya deh... ayo cepetan foto-foto terus kita pulang" ucap Azka.

Pertama-tama Azka memotret Kania dengan kezya yang berpeluang disamping matahari terbenam dengan berbagai pose, lalu bergantian Muzza yang memotret Kezya dengan Azka yang sedang berpelukan mesra disamping matahari terbenam dengan berbagai pose dan yang terakhir Azka memotret Kania dan Muzza yang terlihat mersa tanpa bersentuhan Karan mereka belum halal Andreas bisa ngamuk nanti jika putri sulungnya itu berfoto mesra dengan saling menyentuh walaupun hanya berpegang tangan saja

"Sudah adek sayang.... Ayi kita pulang." ucap Azka dengan tegas. Azka besikap tegas karna kezya dari tadi malah sibuk asik tertawa menatap hasil jepretan mereka dan melupakan yang hanya diam sendiri seperti patung hidup saja.

"Maaf.. Ayi kita pulang" ucap kezya yang kemudian mengendepankan tangan kanan Azka setelah memberikan kecupan manis pada punggung tangan suminya.

Tentu saja hai itu membuat Azka sangat gemas dan tidak bisa marah lama pada wanita yang teramat sangat dicintainya itu.

"Iya ayo pulang" ucap Azka yang akhirnya membawa Kezya pulang dan meninggalkan Kania yang sedang asik memeriksa foto-foto mereka yang tentunya masih diawasi oleh Muzza.

"Yang.... Kezya ama Azka udah pulang, kita pulang juga ya, liat foto nya dirumah aja". ucap Azka yang kemudian memegang tangan Kania untuk mengajaknya pulang .

"Iya.... santai aja dong jalannya aku lagi sambil ngecek foto-foto kita ni.... aduh cantik banget ya ternyata aku Ama kezya..." ucap Kania yang mendadak menjadi alay.

"Kamu selalu cantik dimata aku yang". ucap Azka yang menanggapi ucapan Kania.

"Terimakasih" ucap Kania yang meresa malu karna sikap nya tadi sedikit berlebihan. Kania hanya ingin seperti yang lainnya memiliki foto-foto yang cantik bersama keluarga dan orang kesayangan mereka.

15 menit kemudian Azka , kezya, Muzza dan Kania datang kerumah orang tua si kembar cantik siapa lagi kalau bukan orang tua Kania dan kezya. Andreas telah menunggu kepulangan putri dan menantunya itu di ruang tamu.

"Assalamualaikum" ucap Azka , Muzza, kezya dan Kania secara bersamaan.

"Waalaikumussalam nak, tumben pulang dari pantai nya pas magrib?" tanya Sonia.

"Iya bunda tadi kamu foto-foto bentar pas mata hari tenggelam di dekat pantai" ucap Kezya sambil tersenyum manis pada bundanya.

"Nak sebaiknya kalian mandi dan melakukan sholat magrib." ucap Andres.

"Baik...ayah." ucap Kania yang kemudian segera menuju kamarnya dengan terburu-buru.

Semua orang menatap aneh Kania tapi mereka juga bersyukur setidaknya sekarang Kania sudah berani memanggil Andreas dengan sebutan ayah.