Saat ini tentunya Amira sangat merasa kesal karena baby setelah berhasil diambil kembali oleh anak buah dari Azka dan Zya. Amira mulai menyayangi baby cantik itu itu yang telah dianggapnya sebagai cucunya sendiri bahkan diberi nama Aqila.
Kali ini Amira coba untuk berpikir keras Mengapa sesuatu yang dianggap berharga dalam hidupnya selalu pergi. Mengapa sesuatu yang dianggapnya seperti musuh mereka seakan-akan menganggapnya keluarga padahal mereka selalu mengabaikannya dan tidak pernah menganggapnya sama sekali.
Kadang Amira juga berpikir keras mengapa dendam masa lalu ini selalu membuatnya seakan-akan haus akan kasih sayang dan sampai sampai merusak kebahagian dari seseorang.
Tapi Amira tetap kekeh ingin membalaskan dendamnya apapun yang terjadi dan akan berusaha menculik kembali baby Aqila suatu saat nanti.
Sudah cukup Amira telah kehilangan putrinya Amira tidak ingin lagi kehilangan baby Aqila atau Baby Ais yang merupakan anak kandung dari Kezia dan Aska.