Muzza tidak akan pernah menyangka bahwa ternyata istri mungilnya itu akan seberani itu mengucapkan kata-kata yang menurutnya sangat indah baginya dan tentunya membuatnya sangat senang.
"Baiklah kalau begitu ayo kita mandi bareng." ucap Muzza. Muzza langsung mengangkat tubuh istri nya itu dan langsung menuju kamar mandi tampa menunggu persetujuan dari Kania. Kanai dengan refleks langsung mengalungkan tangannya itu pada leher suminya.
Sejujur Kanai memang sedikit gugup tapi Kania juga mengingat pesan ibunya bahwa Kania harus menjadi rumah bagi suaminya sehingga semua masalah rumah tangga mereka yang kecil akan menghilang sedangan yang besar akan terlihat lebih kecil. Kania Harus siap kapanpun suamiya itu meminta atau mengambil haknya sebagai suami karena itulah tujuan pernikahan untuk menyatukan dua manusia yang saling mencintai dan mendapatkan kebahagiaan, ketenangan dan kenyamanan dari pernikahan tersebut.