Chereads / Absolute Being / Chapter 2 - Teman atau yang lain

Chapter 2 - Teman atau yang lain

Aku membuka mataku perlahan. Yang pertama kali kulihat bukankah awan biru yang begitu indah, tetapi langit-langit yang terbuat dari bebatuan yang tidak rata.

"Sekarang apa lagi? Barusan saja tempat yang serba putih, sekarang giliran yang tempat cukup gelap. Apa ini sebuah gua? Semua tempat ini isinya cuman bebatuan saja. Mulai dari lantai, dindingnya dan langit-langitnya terbuat dari bebatuan."

Aku menarik punggungku ke depan yang semulanya seluruh tubuh terletak di tanah dan menarik kaki kananku mendekat untuk dijadikan sanggahan tanganku.

Untuk sekarang, lupakan tempatku berada sekarang. Coba aku ingat-ingat lagi, bagaimana bisa aku terdampar disini. Aku dalam perjalanan pulang dari supermarket untuk membeli bahan masakan serta sebuah pisau baru untuk kugunakan di dapur. Bukannya sampai dirumah dengan selamat, tapi malah tersambar petir lalu bertemu Dewi dan berakhir disini untuk menjalani kehidupan keduaku.

Hadeh~, ada-ada saja. Dari awal, aku kira dunia lain itu tidak ada. Kalau diingat, banyak sekali cerita seperti ini di manga dan anime yang biasa aku lihat. Dimana karakter utamanya yang seorang Hikikomori terpanggil keduniaan lain sebagai pahlawan oleh Dewi untuk menyelamatkan dunia dari para iblis.

Ha ha ha, orang naif mana yang mempertaruhkan nyawanya demi melindungi dunia orang yang bahkan tidak dikenalnya. Walaupun ada, ujung-ujungnya setelah dia menyelamatkan dunia. Dia akan dikhianati oleh manusia itu sendiri. Terkadang manusia itu bisa jadi mengerikan dari apapun yang ada didalam semesta ini dengan apa yang diperbuatnya. Lagipula aku bukan seorang Hikikomori.

"Omong-omong, bagaimana dengan tubuhku?"

Aku meraba satu persatu bagian tubuhku menggunakan tanganku dengan tujuan memastikan apakah tubuhku tetap seperti dibumi atau tidak. Serta untuk mengecek warna rambutku. Aku mencabut sehelai rambutku.

Sepertinya wajahku tetap seperti kebanyakan orang Asia dan untuk rambutku, sepertinya warna rambutku tetap berwarna hitam serta panjang rambutku tetap panjang normal seperti di bumi.

Walaupun disini tidak ada cermin untuk melihat bagaimana bentuk wajahku. Tetapi aku cukup yakin dengan bukti aku meraba bentuk wajahku tadi. Pakaianku juga sama seperti terakhir kali aku hidup. Pakaian kaos hitam dan celana jeans. Tapi untuk jaga-jaga, setelah aku menemukan cermin. Aku akan memastikannya kembali.

Aku menoleh ke kanan ke kiri apakah ada sesuatu yang kubawa dari duniaku sebelumnya.

"Ternyata kantung kresekku yang kubawa pulang dari supermarket tadi, ikut terbawa kesini."

Karena aku menyadari, apapun yang kubawa sebelum kematianku ikut terbawa kesini. Aku mendorong maju tubuh bagian depanku untuk berdiri. Dan dengan cepat memeriksa saku celana belakangku.

"Sial, Aku lupa kalau hpku tertinggal dirumah."

[Status]

Setelah aku mengucapkan sebuah sihir yang disarankan oleh Dewi itu. Sebuah layar muncul didepanku.

Nama: Kamiya Yato

Usia: 17 tahun

Jenis Kelamin: Laki-laki

Ras: Manusia

Level: 1

Job Class: ???

HP: 800/800

MP: 500/500

SP: 700/700

Skill: ???, Appraisal, Magic Creation.

Jadi ini yang dibilang oleh Dewi itu. Serasa seperti game RPG saja ada layar yang muncul dihadapanku.

Jumlah Health Point-ku 800. Sedangkan Magic Point-ku 500, dan untuk Staminaku 700. Aku yang sekarang masih belum mengetahui batasan kekuatan normal di dunia ini. Baik statusku maupun informasi tempatku berada sekarang. Aku masih kekurangan informasi. Yang paling kubutuhkan sekarang adalah informasi sebanyak mungkin.

Masalah yang pertama, bagaimana aku bisa mengerti fungsi dari setiap skill yang kupunya sekarang.

Tapi walaupun dipikir selama mungkin tidak akan langsung membuahkan hasil jika tidak langsung dicoba.

"Baiklah, [Info]

...tidak terjadi apa-apa.

[Information]

[Skill]

[Info Skill]

[Skill Information]

Akhirnya muncul juga.

[???]

Tidak diketahui

[Appraisal]

Skill ini berfungsi untuk menilai benda mati apapun dan untuk makhluk hidup, dapat melihat status target.

[Magic Creation]

Skill ini berfungsi untuk membantu pemilik skill meningkatkan peluang berhasilnya menciptakan sebuah sihir baru berdasarkan imajinasi pemilik skill.

Ex: Setiap 10 level bertambah, pemilik skill mendapatkan sebuah skill baru secara acak berdasarkan kondisi tertentu.

Sangat detail ya... Sama seperti game. Walaupun ini sebenarnya kenyataan sih.

Skill [Magic Creation] memang sangat berguna. Dapat meningkatkan peluang berhasilnya menciptakan sihir hanya berdasarkan imajinasi saja. Untung saja aku sering menonton anime dan membaca manga, jadi aku tidak perlu khawatir tentang imajinasi. Serta aku juga cukup yakin akan pengetahuanku setara dengan anak SMA pada umumnya. Walaupun aku tidak pernah sekolah, tapi berkat dari salah satu hobiku yaitu membaca itu dapat menambah wawasanku tanpa perlu sekolah.

Kesampingkan dulu tentang skill yang sedikit over power bagiku itu. Yang paling membuatku khawatir serta penasaran sejak diakhirat tadi adalah skill [???]. Definisi skillnya pun tidak diketahui.

Jujur saja, aku selalu merasa takut serta penasaran secara bersamaan akan sesuatu yang belum aku ketahui. Tapi menurutku, itulah yang membuat hidup itu menyenangkan. Kita tidak dapat tahu dan mengendalikan apa yang akan terjadi dimasa mendatang.

"Akan kucoba saja sekarang, [Appraisal]

Aku mengarahkan pandanganku kedinding yang berada didepanku.

Seketika, didalam pandanganku yang mengarah ke dinding itu muncul sebuah layar kecil sama seperti sebelumnya.

Batu.

Eh, gitu doang?!

"Woi!!! Jangan bercanda!!! Apa-apaan ini?!! Kenapa hanya ada tulisan batu doang?!! Memangnya tidak ada tambahan deskripsi lagi gitu?!!"

Sial, emosiku lepas. Sabar. Sabar.

Aku menghela nafas.

Lupakan tentang skill yang tadi. Sekarang akan kucoba juga skill yang satunya.

Yang perlu dilakukan pertama adalah, membayangkan sihir apa yang ingin kugunakan.

Aku mengangkat tangan kananku sejajar dengan perutku dan mulai membayangkan sihir yang akan kugunakan.

Bagaimana api bisa terjadi? Kumpulkan sedikit oksigen. Tambahkan bahan bakar. Terakhir, bakar dengan energi panas. Kemudian setelah semua itu, muncullah reaksi kimia dan akhirnya tercipta sebuah api.

Sedetik kemudian setelah aku selesai membayangkannya dikepalaku, muncul sebuah api ditanganku.

"Ternyata memang sesuai dengan deskripsinya. Yang kuperlukan cuma membayangkannya saja."

Anda mendapatkan skill [Fire Manipulation]

[Fire Manipulation]

Sihir ini berfungsi untuk menciptakan api dan memanipulasi besar kecilnya api yang dihasilkan, tergantung dari jumlah Magic Point yang digunakan.

Hanya dengan sekali percobaan, langsung mendapatkan skill yang berhubungan dengan sihir yang kuciptakan tadi.

[Fire Manipulation]

Sama seperti sebelumnya, ditelapak tanganku muncul api. Tapi disini ada perbedaan besar antara sihir yang kugunakan pertama kali dan sihir yang barusan aku gunakan.

Jika yang sebelumnya, aku perlu waktu untuk membayangkannya terlebih dahulu. Secara logis, metode itu tidak akan cukup efektif dalam pertarungan sesungguhnya.

Sedangkan jika menggunakan skill yang barusaja kudapatkan tadi, maka aku dapat langsung memunculkannya tanpa perlu menghabiskan lebih banyak waktu.

Intinya, menggunakan skill lebih efisien daripada membayangkannya, yah. Tapi, untuk menciptakan skill baru aku harus membayangkannya terlebih dahulu sebagai syarat penggunaan skill [Magic Creation].

Jadi yang kuperlukan hanya sedia payung sebelum hujan.

Kalau begitu, aku perlu membuat skill-skill dasar, yang sekiranya kuperlukan. Yang kubutuhkan sementara cukup sihir api, air, angin, tanah. Yah.. walaupun aku tidak tahu kapan sihir angin dan tanah kubutuhkan, tapi setidaknya sihir air sangat penting bagi manusia biasa sepertiku.

***

Setelah aku mendapat semua sihir yang kuinginkan saat ini. Aku mengecek kembali apa saja skill yang baru saja kudapatkan.

[Water Manipulation]

Sihir ini berfungsi untuk menciptakan air dan memanipulasi besar kecilnya air yang dihasilkan, tergantung dari jumlah Magic Point yang digunakan.

[Wind Manipulation]

Sihir ini berfungsi untuk menciptakan angin dan memanipulasi besar kecilnya angin yang dihasilkan, tergantung dari jumlah Magic Point yang digunakan.

[Earth Manipulation]

Sihir ini berfungsi untuk menciptakan tanah dan memanipulasi besar kecilnya tanah yang dihasilkan, tergantung dari jumlah Magic Point yang digunakan.

Untuk sekarang mungkin cukup ini saja.

"Permasalahan yang selanjutnya tinggal aku keluar dari tempat ini saja."

Aku mulai melangkahkan kakiku dan berjalan. Aku hanya mengikuti kemana kakiku membawa diriku pergi melewati lorong-lorong yang tak terhitung jumlahnya.

***

Tapi setelah 5 menit, 10 menit kurasa, semenjak aku mulai berjalan mencari jalan keluar, tetapi aku tidak menemukan jalan keluar apapun. Malahan aku seperti hanya berputar-putar saja dari tempat awalku memulai berjalan.

"Apa mungkin ini labirin? Jika tidak, mana mungkin jalannya sangat membingungkan untuk dibedakan. Setidaknya ada semacam tanda penunjuk jalan... Kalau tidak ada, tinggal buat saja."

Aku mengarahkan telapak tanganku kearah dinding tempatku berada dan berkata [Fire Manipulation].

Muncullah api berukuran sedang yang mengarah kearah dinding yang dituju oleh tanganku dan menyebabkan sebuah bekas pembakaran didinding itu.

Setelah itu, aku hanya terus berjalan dengan menandai dinding mana saja yang sudah kulewati dengan cara yang sama seperti pertama tadi.

Dan pada akhirnya, setelah perjuangan panjang. Bukannya menemukan sebuah cahaya matahari, tapi melainkan 2 buah pintu yang disatukan mirip seperti sebuah pintu dungeon didalam game. Pintu itu terbuat dari batu. Pintunya sangat besar, saking besarnya sampai-sampai tingginya menyentuh atap atau bagian atas tempatku berada. Serta pintu ini memiliki ukiran yang seperti lambang yang tidak diketahui membagi ditengah-tengah pintu.

"Aku memiliki firasat buruk tentang ini. Tapi setelah aku mengobservasi seluruh tempat ini, aku tidak menemukan jalan keluar sama sekali kecuali pintu mencurigakan ini."

Tidak ada cara lain, jika aku ingin keluar dari sini. Aku hanya perlu mencoba membukanya.

Aku mendorong pintu besar itu. Dan aku mulai melangkahkan kakiku kedalam ruangan tersebut.

Setelah 5 langkah aku memasuki ruangan itu. Pintu yang kugunakan untuk masuk, menutup dengan sendirinya.

Entah kenapa sangat klise kejadian seperti ini.

"Selamat datang di istana baruku"

Suara itu keluar dari orang laki-laki yang memiliki tubuh kekar yang sedang duduk diatas mayat seorang iblis.

Sudah kuduga akan berakhir seperti ini.