Misi tercapai, mereka kembali ke markas sesegera mungkin sebelum pasukan Kekaisaran menemukan mereka. Dengan kecepatan penuh mereka kembali dengan hasil, Teo memastikan kalau desa itu adalah desa ajin. Desa tempat dimana para manusia setengah hewan hidup, Teo mengkonfirmasi hal itu dengan memeriksa korban kebakaran warga desa itu sekaligus mengubur mereka. Ajin mudah dikenali melalui fisik mereka. Biasa memiliki telinga seperti hewan, namun memiliki tubuh manusia. Beberapa ajin juga terkadang memiliki tangan dan kaki seperti hewan, mengikuti ras hewan apa mereka. Tidak sedikit juga ajin yang hampir di dominasi oleh manusia, seperti gadis yang mereka temukan. Seorang gadis kecil dengan telinga hewan, memiliki tubuh, tangan dan kaki seperti manusia.
Menatap wajah yang tengah terlelap tidur di pangkuannya, panggilan itu berputar-putar di kepala Sang Letnan. Mendengarnya menangis dengan memanggilnya papa, Letnan itu tidak bisa membayangkan apa yang sebenarnya terjadi di desa itu.