Chereads / Light In The Night / Chapter 4 - Chapter 3 : Ruangan Penuh Derita

Chapter 4 - Chapter 3 : Ruangan Penuh Derita

Aku tidak bisa melihat apa-apa. Aku mencoba memanggil yang lainnya "Carl!!!, Marty!!, Joan!!" teriakku "hei, Albert aku disini" jawab Marty "aku akan menggunakan sihir cahaya, kau juga lakukanlah" terus dia "baik" jawabku, lalu aku merapalkan mantra yang sebelumnya diperlihatkan oleh Marty pada buku mantra itu yaitu Lighting sebuah sihir level rendah tapi mampu menerangi sebuah ruangan meskipun cahaya yang diberikan terbatas tapi itu cukup "Linghting!" rapalku dan Marty. lalu aku pun mendekati sumber cahaya dari Marty dan mencoba mencari tahu dimana Carl dan Joan berada kita berjalan lurus dan melihat mereka berdua yang masih tergeletak di jalan kemudian kami mendekatinya dan membangunkannya, setelah mereka bangun kita pun mulai berjalan dan mencari jalan keluar. Dan tiba tiba ruangan gelap itu menjadi terang dan memperlihatkan sebuah tempat seperti sebuah arena pertarungan, dan kita langsung mempersiapkan posisi bertarung dan benar saja ada sekelompok Ogre yang muncul dan mengepung kita berempat. Joan bertanya padaku "apa kau baik-baik saja Albert?" "iya aku baik baik saja aku bisa menangani ini kali ini" jawabku dengan percaya diri "hmm sepertinya seorang perpustakawan ini mau menjadi seorang petualang huh?" rayu Carl "y-ya ini lebih ke aku lebih berani hehe" jawabku dengan sedikit tersipu malu, lalu kita mengambil posisi masing masing dan mulai menyerang. Seperti biasa Carl memanah terlebih dahulu dan Marty mem buff Joan dan sekarang giliranku untuk menyerang mereka menggunakan sihir "Albert! Gunakan Fireball!" teriak Marty "baiklah Fireball" rapalku sambil berlari mengitari mereka dan menyerang semuanya, namun sepertinya hanya beberapa Ogre yang tumbang lalu mereka menyerang balik dan melempari kita dengan batu yang lumayan besar, Joan yang telah diberi buff langsung menyerang mereka spontan setelah Ogre-Ogre itu melempar batu, terhitung ada 5 Ogre yang tumbang oleh Joan "ayo!, hanya tersisa beberapa lagi! Kita bisa keluar dari sini dengan selamat!" teriak Joan lalu Carl menyerang semua Ogre yang tersisa dengan anak panah yang telah diperkuat menggunakan sihir yang dirapalkan Marty sebelumnya, dan semua Ogre pun telah tumbang tidak ada yang tersisa sama sekali, semua orang kelelahan tidak ada yang berdiri setelah penyerangan itu. Namun, sebelum kita benar benar beristirahat muncul lagi segerombolan Ogre yang terlihat lebih besar dan kuat daripada Ogre yang kita lawan sebelumnya, lalu aku melihat ke arah teman-temanku dan terpancar di wajah mereka raut wajah keputusasaan dan kekecewaan ditambah kesedihan dan aku hanya bisa melihat mereka dan berkata "a-ayolah, bukan kita sudah bilang kita akan selamat" dengan niat untuk mengembalikkan semangat mereka kembali, *tapi ini aneh, kenapa para Ogre itu hanya terdiam dan tidak menyerang kami saat kami sedang berbincang seperti ini?* sempat terpikir seperti itu dalam benakku. Lalu mereka pun bangkit dari peristirahatan mereka dan mengambil posisi masing-masing dan kemudian menyerang, aku melihat pola serangan mereka berantakan. Aku merasakan kalau hal buruk akn terjadi dan saat berbalik badan dibelakangku sudah ada seekor Ogre yang siap menyerangku lalu aku mundur beberapa langkah dan merapalkan beberapa mantra penyerang, tapi sihir itu sia-sia, dan aku melihat raut wajah teman-temanku lebih kecewa, aku kemudian menutup mataku dan sedikit berserah pada kenyataan bahwa aku akan mati disini. lalu terdengarlah suara, suara itu sama seperti saat aku diserang waktu itu. *Hmm, apa yang kau lakukan?* ucap suara itu lalu aku menjawab dalam hatiku *iya, sepertinya aku akan menerima keadaan ini, lagian jika aku hidup aku tidak tahu siapa yang membutuhkanku* *hmm?, apa yang kau maksud?, kau tahu orang yang memanggil mu ke dunia ini membutuhkan mu* jawab suara itu *apa? Siapa dia? Apa hubungannya aku dengan dia dan mengapa aku?* tanyaku *nanti kau akan tahu sekarang kalahkan para monster rendahan itu*. Lalu suara itu menghilang dan kekuatan mengalir di tubuhku lalu aku membuka mata dan merapalkan sihir Fireball ke Ogre yang ada di depanku, tak disangka api yang keluar dari sihir yang ku rapal ini lebih besar dari sebelumnya, lalu aku pun melihat sebuah senyuman teman-teman ku yang berarti mereka juga menemukan secercah harapan kulihat juga pola menyerang mereka lebih baik dari sebelumnya dan mulai teratur hingga akhirnya kita mulai bisa membunuh para Ogre itu satu persatu dan akhirnya mereka semua kalah. "hah- hah- hah" ucap semua orang kelelahan "hah Al- hah Bert kau tidak apa-apa" tanya Carl "ya, aku tidak apa-apa" jawabku "syukurlah kita masih selamat" ucap Marty "iya, aku harap tidak ada lagi yang datang menyerang kita" ucap Joan. Namun, perkataan itu tidak berhasil menjadi sebuah kenyataan segerombol Ogre yang terlihat lebih besar dan kuat datang dan diam di tempatnya. "hei hei, ini bohong kan?" ucap kita spontan "kyaaaa!" teriak Marty yang kemudian berlari ke arah Ogre itu dan kemudian Ogre itu mengayunkan senjatanya dan membunuh Marty dengan tragis. Kita tidak percaya bahwa Marty meninggal begitu saja, aku melihat ke arah Carl dia terlihat sangat gemetaran dan ketakutan, lali aku menoleh ke arah Joan dia terlihat kehilangan harapan untuk hidup seperti seorang yang telah mati namun masih bernafas, sepertinya dia telah putus asa. *apa yang harus aku lakukan?. Berfikir! Berfikir! Berfikir! Kita telah kehilangan Marty, Joan telah berputus asa, dan Carl tak bisa melakukan apa-apa Berfikirlah! Ayo jika kau mati di sini itu hanya akan sia-sia* lalu aku melihat Carl maju perlahan lahan dan memukul para Ogre itu dengan tangannya sambil berteriak "KELUARKAN AKU!, AKU MASIH TAK INGIN MATI! KELUARKAN AKU!" teriaknya lalu terdengar suara dari arah atas kami "hmmph, melawan monster rendahan seperti itu kau sudah putus asa huh?" ucap suara itu "SIAPA KAU!, KELUARKAN AKU! AKU TAK PEDULI LAGI DENGAN TEMANKU!" teriak Carl sambil mendekati orang itu dan menarik baju nya "hmm?, sangat tidak sopan" ucap orang itu dia mempunyai sayap dan ekor dan menggunakan baju rapi "selamat tinggal makhluk rendahan" lanjut orang itu dan tiba-tiba Carl terpotong-potong menjadi kecil "eh?" kataku sambil kebingungan "hiiiii!" rintih Joan yang melihat Carl yang terpotong-potong, "Oh maafkan aku tuan Albert Logerdz biarkan aku memperkenalkan diri namaku Drell senang bertemu dengan anda" ucap Drell "dari mana kau tau namaku dan siapa kau" tanyaku sambil melihat situasi dan memperhitungkan keadaan "oh tentu saja saya tau anda, karena anda adalah orang yang dipilih oleh raja iblis dari beberapa orang yang dipanggil kau berhasil melewati rintangan ini"jawab Drell "tunggu? Jadi ada orang lain yang dipanggil selain aku?" tanyaku lagi "tentu saja tuan Albert, anda adalah 1 dari 20 orang yang dipanggil ke dunia ini oleh raja iblis dan anda adalah orang pertama yang berhasil melewati tantangan ini" jawab Drell "bagaimana dengan yang lainnya?" tanyaku balik "ada 6 orang yang sudah melewati tantangan ini, namun mereka semua telah dibunuh oleh para Ogre itu" jawab Drell "dimana sisa 13 orang lagi?" tanyaku lebih lanjut "mereka di summon secara acak di dunia ini, namun kalau sudah waktunya mereka akan di teleport ke sini dan akan melewati para Ogre itu" jawab Drell "apa yang terjadi jika mereka mati?" tanya ku "tentu saja, kematian abadi!" jawab Drell. Kemudian aku menelan ludah ku dan mulai bertanya lagi "apa yang akan kau lakukan dengan ku sekarang?" tanyaku "kau akan kubawa ke kerajaan iblis dan jika semua orang telah melewati tantangan ini kau akan kubawa menghadap raja iblis" jawabnya "..." untuk beberapa saat aku hanya terdiam dan terlintas dipikiranku sebuah pertanyaan lagi "apa yang akan kau lakukan pada wanita itu jika aku pergi bersama mu?" tanya ku "dia akan dibunuh dan bangkai mereka akan dimakan oleh para Ogre itu dan mati dengan tenang bersama teman-temannya" jawabnya "hiii!" rintih Joan dengan keras "apa kau tahu suara apa yang selama ini ada di pikiranku?" tanyaku "tentu saja, itu adalah roh dari raja iblis yang diberikan pada semua orang yang akan melewati tantangan" jawabnya "setiap orang akan diberi Mana dari roh raja iblis itu dan untuk yang berhasil melewati tantangan maka mereka akan diberikan lebih banyak Mana" lanjutnya. *bagaimana ini, apakah aku harus meninggalkan Joan dan mengikuti monster ini* pikirku. "baiklah, aku akan ikut dengan mu" ucapku "SUNGGUH JAWABAN YANG BENAR, JIKA KAU MENOLAK KAU AKAN MATI BERSAMA MAKHLUK RENDAHAN INI!" ucap Drell dengan teriak "ekhem, kalau begitu mari kita mulai pergi pegangan lah pada tanganku" lanjut Drell. Kita berdua pun terbang menuju ke kerajaan iblis dan aku melihat ke bawah dimana para Ogre itu mulai bergerak dan membunuh Joan lalu memakan jasad mereka, aku hanya bisa menutup mata dan mengatakan "maafkan aku". Setelah perjalanan beberapa menit kita sampai di kerajaan iblis dan terlihat sekumpulan monster tingkat tinggi berjajar diantara karpet merah dan membungkukkan badan saat aku melewati mereka, aku kemudian diajak Drell menuju kamar dan aku disuruh beristirahat olehnya.