matahari mulai naik bertanda malam sudah berlalu dan pagi sudah tiba.
kini, para remaja itu kembali berkumpul.
remaja itu - aliana, Aurora, kazkra, anora, radiv, bryan dan lintang.
mereka berkumpul disalah satu restoran yang tampilannya cukup sederhana.
"al, tunangan kamu kemana?? kok nggak ikut??" tanya Aurora.
"dia lagi ada urusan bisnis katanya" jawab aliana.
suasana saat itu sangat baik tak hening ataupun menegang'kan.
"kak lintang, kondisi kak jaehyun gimana??" tanya aliana.
"udah lumayan membaik kata dokter" jawab lintang.
aliana pun menghela nafas lega seolah bersyukur dengan atas membaiknya kondisi jaehyun.
"al, ada yang mau aku omongin" gumam radiv.
"aku mau jujur di depan semua orang" lanjut radiv.
suasana hening dan menegang'kan seketika.
"ini soal perasaan aku ke kamu"
"semua yang terjadi di masa lalu memang rencana lintang dan anora.... tapi sejujurnya aku benar-benar cinta sama kamu"
semua orang terdiam kaget mendengar pernyataan radiv.
"aku nyatain ini di depan semua orang supaya mereka bisa jadi saksi atas cinta aku ke kamu"
aliana masih diam disana dan berkutik sedikit pun. sedangkan Aurora, ia sudah menunduk menahan air mata nya yang sudah ingin jatuh membasahi pipinya karena mendengar pernyataan cinta radiv pada aliana sahabatnya sendiri.
"aku tau kita nggak mungkin bisa bersama lagi. kamu udah resmi jadi tunangan laki-laki lain"
semua orang tertegun dan terharu melihat kejadian itu.
"tapi biarin aku cinta sama kamu walau aku tak bisa miliki kamu. kata seorang wanita 'cinta tak harus memiliki, dan mencintai dalam diam adalah salah satu cara untuk mencintai walau kita tau dia nggak akan menjadi milik kita lagi.' ya, aku lakuin hal itu sekarang"
tangisan aliana pecah saat radiv mengucapkan hal yang pernah ia katakan pada lintang.
aurora yang sudah tak kuasa menahan air matanya pun beranjak dari kursinya.
"aku ke toilet bentar" ijin aurora.
ia langsung berlari ke toilet dengan sebuah tangisan yang pecah.
aliana langsung paham akan perasaan temannya, ia pun menyusul aurora ke toilet.
di toilet, tampak Aurora yang sudah menangis tak karuan.
aliana langsung memeluk sahabatnya itu dengan erat dan juga hangat.
"maafin aku ra..." isak aliana.
"kamu nggak salah al...."
"tapi kak radiv juga harus tau tentang perasaan kamu"
"nggak... meski dia tau, itu nggak akan rubah hatinya kan?"
"maafin aku sekali lagi"
"sama seperti cara dia mencintai kamu, aku juga akan melakukan hal itu"