"Wat …," ucap Lin, sedikit mendorong tubuh Wat, membuat mereka sedikit ada jarak.
Lin menengadah, melihat Wat yang menunduk menatap mata wanita cantik itu.
"Wat ...," ucap Lin lagi, kini melipat kedua bibirnya, tidak tahu ingin mengatakan apa kepada suaminya.
"Ada apa?" tanya Wat, dengan nada yang sangat lembut.
"Tidak tahu … a—aku tidak tahu ingin berbicara apa padamu …," balas Lin, memilih untuk mendekap Wat.
'Wat … sejujurnya aku sangat merindukanmu ….'
***
Hubungan suami istri Lin dan Wat memang sudah tidak lagi hangat, sejak Lin mengetahui kalau sang suami mendua dan masih bertahan pada jati dirinya, menjadi seorang gay. Lin juga berusaha untuk menahan rindu dan cintanya yang begitu besar kepada Wat, agar hubungan mereka tetap berjalan baik-baik saja, tanpa lagi bisa Lin menaruh harapan pada sang suami. Ia mempertahankan pernikahannya demi Pin, Nas dan juga demi Wat yang sudah sejak awal mendapat ancaman dari ayahnya –Top-.