"Wat!"
"Malam ini aku milikmu," ucap Wat, berbisik tepat di telingat Win dan membuatnya merinding.
"Hanya malam ini. Besok, lusa dan seterusnya … kamu adalah milik Lin, iya?!"
"Tidak … malam ini, besok dan seterusnya … aku tetap milikmu."
***
Lin mengerang, masih sangat mengantuk, namun ia merasa ada sesuatu yang berbeda.
Tangannya meraba ke sisi kiri, mencari Wat. Namun sayangnya nihil. Ia tidak mendapati sang suami berada di sisinya.
Lin membuka matanya.
Dan benar, Wat tidak ada di sisinya.
Terdengar dengan samar suara tangis kedua anaknya secara bersamaan dan membuat Lin tergugah untuk segera bangun dan beranjak dari tempat tidurnya, melangkahkan kakinya keluar dari kamar dan menuju ke kamar twins.
Cklek!
Lin membuka pintu dan menghentikan langkah kakinya.
Ia melihat seseorang berada di sana, sedang menenangkan kedua anaknya.
"Kamu sudah bangun?"
"W—wat? K—kamu … sudah bangun?"
"Aku bertanya padamu, jadi kamu yang bertanya balik padaku," tutur Wat.
