Chereads / PENGKHIANATAN / Chapter 6 - perpisahan berujung tragedi

Chapter 6 - perpisahan berujung tragedi

Hari ini tanggal 24 Mei kita akan study tour ke Bali untuk jalan-jalan sekaligus acara perpisahan sekolah angkatan 58 sekolah SMAN Kepatihan,untuk acara perpisahan ini di ikuti oleh 2 angkatan, angkatan 58 dan angkatan 59.

Untuk angkatan 59 hanya anggota MPK dan OSIS saja yg ikut karena mereka sekalian melihat proses dan hasil dari kerja OSIS kakel nya,dan biasanya setiap angkatan akan mendapatkan nilai untuk acara perpisahan nya.

Sore menjelang malam...

"Wid ayok ke pantai,yu kita lihat sunset"ajak Arzena

"Ayok lahk sekalin gw mau fotbar,mau belanja,mau jalan-jalan,semoga ada bule, wkwkwkwk"

"Ayok"

Setelah Widia bersiap-siap mereka pun pergi ke pantai berdua,karna Riyan dan Febian sedang menyusun acara nanti malam karna mereka adalah OSIS.

Brakk...

"Widia,Wid bangun Wid,Wid lu kenapa?"

Arzena langsung menelfon Riyan dan Febian untuk menjemput mereka,tapi sebelum mereka datang ada seorang kakek-kakek yg menolong Widia dan si kakek membawa Widia ke vila mereka.

Tapi setelah si kakek menolong dia hanya menitipkan surat kepada Arzena agar surat nya di berikan kepada Widia.

"Ohokkk"

"Wid lu gk kenapa-kenapa kan?"

"Gue dimana Zen?lu di vila,tadi lu pingsan pas kita di pantai,dan tadi ada kakek-kakek nolong lu dan ngasih surat buat lu!"

"Owhh,makasih Zen,boleh minta ambilin teh manis gak?"

"Owh boleh sebentar ya!"

"Makasih Zen"

•••••

"Widia,Wid,bangun Wid"

Sadar Widia terbangun ada sesosok  wanita cantik keturunan China,tapi aneh nya dia tahu Widia padahal Widia tidak tahu siapa dia.

"Mmm,Lu siapa ya?,tahu gue dari mana?"

"Owh nama gue Dami,pacar nya Aroon!"

"Owh elu yg penghuni sekolah!"

"Hah bukan gue tinggal di daerah sini,dan sekolah lu jauh,gue sama Aroon baru jadian kemarin malem, setelah dia nolongin gue"

Anjir jin juga bisa jadi fuckboy ternyata.suara batin Widia.

"Owhh,btw gue dimana ya?"

"Owh iya gue lupa,lu gue bawa ke alam bawah sadar biar bisa ketemu gue,soal nya ku kalau gk ketemu gue di alam bawah sadar mana bisa liat gue di alam sadar lu!"

"Lahk kenape?"

"Nanti pas lu bangun dari pingsan lu, pasti tahu sebab nya

Widia tersadar....

"Wid bangun, Widia"

"Emmm,gue dimana Zen?"

"Alhamdulillah lu udh sadar,btw lu kenape tiba tiba pingsan?,buat gue khawatir aje"

"Enggak kenapa kenapa kok gue,mungkin kecapean"

"Owh iya tadi ada kakek-kakek nyuruh gue buat ngasihin surat ini"

"Owh ok makasih, boleh minta ambilin teh manis nggak?"

"Owh ok sebentar ya!"

Sambil menunggu Arzena mengambil teh untuk Widia,ini kesempatan Widia untuk membaca isi surat tersebut.

Untuk Widia

Lu pasti sudah sadar dari alam bawah sadar kan,ini surat buat lu,gue masuk ke dunia alam bawah sadar lu karna gue tahu nanti malem bakal ada kejadian yg sangat mengerikan,pas api unggun jadi gue ngasih tahu ku dari sekarang,nanti pas malam hari Jin penguasa sekolah akan buat kejadian lagi agar ku bisa mati,karna penyebab pacar gue lahk, tapi gue kagak tahu apa awal masalah nya,jadi gue mohon lu untuk diem dan agak jauh dari api walaupun kagak bakal ada korban tapi lu harus hati-hati ok.

Dami bebeb Aroon

Setelah melipat surat itu Arzena datang dengan segelas teh hangat nya,sambil meletakan teh nya di meja samping kasur Widia.

•••••

Malam pun tiba....

Untuk acara perpisahan ini di adakan di lapangan dekat villa mereka karna villa yg mereka sewa memiliki lapangan dan aula untuk tamu dan setiap tahun memang mereka selalu perpisahan di lapangan yg sama.

Banyak anak anak yg sedang mendirikan tenda kemah,karna malam ini memang mereka akan berkemah,tapi hanya Widia yg tidak ingin berkemah karna ia sudah tahu akan ada kejadian.

Widia memang sudah siap siaga bila emang benar terjadi kejadian kembali,dan betul saja kejadian emang terjadi dimana semua orang tengah asik bermain gitar di dekat pohon rindang.

Tiba tiba api unggun itu meledak dan berserakan membuat tenda yg ada di dekat nya terbakar,untung tenda belum di isi oleh barang bawaan siswa,tapi tetap saja membuat guru guru was was.

Widia yg terlihat terkejut pun hanya bisa melihat dan mendengar suara jeritan jeritan siswa yg berlarian kesana-kesini untuk menyelamatkan diri.

Di saat semua panik Riyan dan Febian sedang membantu siswa dan guru-guru lain yg tengah memadamkan api,untung saja api tidak merembet ke yg lain.

"Widia lu gk papa kan?"tanya Febian

"Owh gue gk papa kok,itu bantuin yg lain aja,gue mau ngarahin anak anak buat pulang ke aula vila"

"Owh ok,nanti kasih arahan agar tidak menelfon orang tua dahulu nanti bakal membuat para orang tua khawatir"

"Iya ok"

Setelah Febian kembali membantu yg lain untuk memadamkan api,Widia langsung lari dan mengambil Toa untuk memberikan arahan untuk yg lain.

"Perhatian,untuk siswi yg tidak membantu silahkan untuk pergi ke aula vila yg tadi kita datangi,terima kasih"

"Yg lain gimana?"tanya siswi yg lain

"Untuk yg lain sedang membantu memadamkan api,dan satu lagi di mohon untuk jangan menelfon orang tua terlebih dahulu,bisa jadi nanti orang tua kalian akan khawatir"

Setelah mendapat arahan mereka langsung menuju aula yg di maksud oleh Widia,dan mereka secara berurutan memasuki aula,Widia disana sedang mencari Arzena untuk membantu untuk menenangkan yg masih shock setelah kejadian ini.

Tak lama setelah di cari Arzena datang katanya dia habis dari posko MPK untuk di beri perintah agar memberi arahan selanjutnya.

"Wid pinjem speaker nya!"

"Owh ini"

"Siswi yg sedang di aula harap tenang,malam ini kita akan pulang duluan,karna mungkin kalian masih shok,jadi untuk sekarang silahkan kalian kembali ke vila masing masing untuk segera packing barang bawaan kalian,dan setelah saya selesai berbicara untuk keluarnya agar tertib terimakasih"

Setelah memberi instruksi Widia dan Arzena pun kembali ke area lapangan untuk membantu yg lain,tapi aneh nya api yg sedang di padamkan dari tadi tidak padam-padam dan yg aneh nya api tidak membesar,tidak mengecil dan tidak merembet.

Riyan sudah paham kalau ini pasti perbuatan jin,dan Riyan memangil Widia untuk menyemprotkan air ke api tersebut dan itu berhasil.

•••••

Satu jam berlalu mereka yg bukan anggota OSIS/MPK di persilahkan pulang terlebih dahulu,karna secara mental pasti mereka shock karna ini kejadian kedua kali nya.

Para OSIS/MPK dan guru guru meminta maaf kepada pemilik villa atas kejadian ini,dan pihak villa pun memaklumi nya.

Setelah rombongan pertama dan kedua sudah pulang dari 1 jam yg lalu,kini rombongan OSIS/MPK dan rombongan guru guru ikut menyusul pulang.

Di tengah perjalan Widia merasa ada yg mengganjal di dalam bis nya.....