Chereads / I’M A WAREWOLF / Chapter 2 - Chapter 2

Chapter 2 - Chapter 2

Kring...kring...kring

"Akhirnya pulang juga" aku merapihkan laptop ku ke dalam tas lalu keluar kelas.

"Hai joseph" seorang wanita memanggil namaku, saat kulihat ternyata dia jessie, jessie adalah teman satu angkatan ku di univ ini.

"Hai, ada apa?" Ujar ku menghampiri nya.

"Kamu ada waktu luang tidak besok?" Tanya jessie.

"Besok aku tidak ada acara" ujarku

"Kalau begitu aku ingin minta bantuan mu boleh tidak?" Tanya jessie

"Bantuan apa? Jika aku sanggup, aku akan membantu mu" ujar ku.

"Aku ada tugas melukis kudengar kamu pintar melukis" ujar jessie.

"Ohh melukis, baiklah akan ku bantu" ujar ku tersenyum.

"Ok... ku tunggu di depan univ ya besok jam 9 pagi" ujar jessie.

"Baiklah, kalau begitu sampai jumpa" Aku lalu pergi meninggalkan jessie.

Aku langsung pulang menuju rumah ku, karena aku tinggal sendirian biasanya teman-teman ku sudah kumpul di rumah ku.

Tetapi semenjak hal itu terjadi kami tidak pernah bermain lagi, saat ini kami selalu diam di rumah setiap malam dan tidak pernah melihat ke luar sama sekali.

Tok...Tok...Tok

"Joseph kamu sudah pulang?" Seorang wanita paruh baya mengetuk pintu rumah ku, saat ku lihat ternyata dia tante erin, dia adalah kerabat ibu ku.

"Aku sudah pulang tan" ujar ku lalu membuka pintu.

"Ini ada sedikit oleh-oleh dariku, cukup kan?" Ujar tante erin bercanda.

"Hehehe, cukup ko tan, terima kasih ya" ujar ku tersenyum lalu menerima makanan yang di berikan tante erin.

"Oh ya... ngomong-ngomong teman kamu kemana? Biasanya setiap tante kesini selalu ada mereka" tanya tante erin penasaran.

"Ah mereka sedang sibuk tan, jadi mereka jarang kesini" ujar ku terpaksa berbohong.

"Kalau begitu jaga kesehatan mu ya, nanti tante akan kesini lagi" ujar tante erin meninggalkan perkarangan rumah ku.

"Baik tan, hati-hati di jalan tante" ujar ku lalu masuk ke dalam rumah.

Drrr...drrr...drrr

"Hallo, josh nanti malam aku dan kean akan ke rumah itu apa kau mau ikut?" Ujar Haikal lewat telepon.

"Bukankah kau masih takut dengan keadaan saat ini? Kenapa kau ingin kesana lagi!" Ujar ku heran.

"Hah...datang lah sekarang ke rumah ku, akan ku jelaskan disini" ujar haikal.

"Baiklah aku akan ke sana" aku langsung menutup telepon lalu bersiap untuk pergi ke rumah haikal.

Ting tong...

Aku membunyikan bell rumah haikal setelah itu haikal mengijinkan masuk kedalam.

Saat aku masuk ternyata ada erika juga di dalam.

"Kukira hanya kalian berdua saja ternyata ada erika juga" ujar ku lalu duduk di sofa.

"Baiklah akan ku jelaskan semuanya, jadi begini saat erika membaca buku itu ternyata di jelaskan bahwa setelah kita terkena kutukan musuh abadi kita akan menyadari keberadaan kita" jelas haikal dengan serius.

"Tunggu sebentar, jika hal itu benar maka musuh kita adalah vampire apak itu benar?" Tanyaku.

"Ya kau benar, tetapi masalahnya dibuku itu di jelaskan jika kita berada di dekat vampire kita akan mengetahuinya dan saat itu kita tidak tahu kapan mereka menyerang, itu adalah asumsi ku" jelas haikal

"Jika pemikiran ku benar kalian ingin ke rumah itu lalu berusaha untuk dapat mengendalikan kutukan itu" tanyaku serius.

"Ya pemikiran mu itu tepat sekali" ujar haikal.

"Jika ada kami para warewolf dan para vampire maka ada satu lagi yang menjadi musuh kedua kubu yaitu..." ujar kean.

"Helshing" ujar kami berbarengan.

"Dan juga aku membaca di artikel bahwa kekuatan seorang warewolf itu setara dengan 2 orang vampire bangsawan, jadi intinya jika vampire biasa maka tidak akan bisa melawan kita" ujar kean.

"Aku punya saran bagaimana jika kita tinggal di rumah itu?" Usul erika.

"Ide yang bagus, mulai malam ini kita tinggal disana bagaimana" ujar haikal.

"Ya aku setuju, aku takut jika keluarga ku terkena masalah akibat kutukan kita" ujar kean.

"Baiklah kalau begitu nanti malam kita kesana" ujar ku.

Aku membaca artikel tentang mahluk mitos sambil menunggu malam tiba, aku tertarik dengan sebuah kalimat "jika warewolf memberikan darah kepada manusia maka manusia itu akan menjadi bagian dari warewolf itu sedangkan vampire dia hanya menggigit manusia itu sehingga berubah menjadi vampire" kalimat itu lah yang membuat ku tertarik.

Aku hanya harus waspada dengan helshing karena kemampuan nya yang dapat membunuh warewolf dan vampire dengan mudah.

Akhirnya malam tiba kami langsung menuju rumah itu setelah membereskan barang kami karena malam ini kami tidak lagi tinggal di rumah asli kami.

"Besok malam akan datang bulan purnama, saat itu kalian harus berhati-hati" ujar erika.

Malam ini kami merapihkan rumah ini sampai bersih, saat di lihat lagi ternyata rumah ini seperti milik bangsawan karena megah dan juga indah, bahkan perkarangan nya luas.

"Semua sudah selesai istirahat lah" ujar ku.

"Kehidupan yang sesungguhnya akan di mulai esok hari" batin ku.

Setelah itu aku pergi menuju kamar ku, saat masuk kamar aku merasakan hawa yang mengancam.

Ternyata bukan hanya aku saja tetapi teman-teman ku juga ikut merasakannya.

Aku melihat haikal mengerang, saat kulihat tangan nya kuku nya memanjang dan juga tajam.

"Grrrr... sialan beraninya kau memasuki wilayah ku vampire busuk!!!"