Setelah sesi lari marathon berakhir, rombongan asrama pun kembali lagi ke lapangan asrama untuk acara rutim selanjutnya yaitu muhadatsah
Mou yang telah menemukan kemampuan fisik tubuhnya itu pun terlihat berjalan bersama teman-teman se angkatanya.
ia menemukan bahwa, kemampuan tubuhnya jauh lebih baik daripada tubuhnya di kehidupan sebelumnya, dan ia juga menemukan, bahwa Suara nya juga terdengar sangat baik, tidak cempreng seperti suaranya yang dulu.
saat ia sadar dengan itu, dia mencoba menjajal untul sedikit menyenandungkan suaranya, dan Alhasil mou sendiri pun terkejut dengan suara yang di buatnya, suaranya terdengar sangat pria, dalam, namun tidak berat,
" suara gua jadi bagus gini, haha sekarang gua bisa nyanyi dan gak sumbang lagi dengan suara ini "
mou nampak senang dengan perubahan tersebut.
-----
" nah setelah acara conferesion tadi selesai, saatnya penampilan bakat, kali ini siswa yang di berikan tugas akan bapak panggil namnya berurutan "
acara muhadatsah di asrama mou terdiri dari 3 susunan acara, yang pertama adalah confersesion, yaitu pelatihan berbicara dalam bahasa asing,
yang kedua adalah sesi tunjuk bakat, yaitu menampilkan sesuatu, seperti menyanyi, puisi, atau pidato, dan tentunya dalam bahasa asing
yang ke tiga adalah olahraga, disini siswa di bebaskan untuk berolah raga sesuai dengan minatnya masing-masing
dalam acara tunjuk bakat Mou mendapatkan urutan ke 10 yang merupakan nomor undian terakhir, acara ini merupakan acara perwakilan per kamar di asrama dengan 3 kamar dari siswa putra, dan 7 kamar dari siswa putri, setelah di undi mou pun mendapat urutan ke empat.
" baik, bapak sudah dapat urutanya, sekarang bapak akan mulai "
pak Badar, merupakan kepala asrama di sekolah Mou, yang selalu memimpin acara muhadatsah setiap minggu pagi, beliau merupakan guru yang berbakat dalam olahraga dan seni.
" yang pertama, dari kamar 5 siswa putri kelas 1 Yulia silahkan maju kedepan "
Mendengar nama itu mou pun menoleh dan melihatnya, setelah itu dia menoleh kepada adam, karena memang Adam sudah dari awal melihat yulia tersebut, adam milai tertarik kepada yulia
" boy lihat tuh, lu kan suka sama anak itu, lu udah nyoba ngedeketin belum? "
mou mencoba menggoda Adam, karena fakta tersebut
" suek, jangan kenceng-kenceng lah lu ngomong, ntar kalo kedengeran yang lain berabe dodol, bisa - bisa botak gua "
" lagian juga gua belum berani boy ngedeketinya, banyak sainganya "
adam menjawab sambil berbisik, biar tidak terdengar oleh orang lain, karena mereka sekarang berada di lapangan posisi duduk memang berhadapan antara siswa putra dan putri, jadi kalau terlalu keras maka akan terdengar oleh orang lain.
" dih cemen lu "
mou sedikit mengejek teman dekatnya itu,
" bodok amat, hush udahlah acara udah dimulai noh dengerin "
acara pun di mulai, Yulia yang merupakan penampil pertama dengan gerogi menampilkan puisi dalam bahasa Inggris, puisi berjudul Mother ,
sebagai penampil pertama, yulia cukup baik membawakan puisi tersebut, puisi yang merupakan hasil karangannya sendiri itu, berhasil menyita perhatian para siswa baik putra maupun putri.
sejak penampilan pertama oleh yulia, acara berlanjut ke penampilan ke dua dan seterusnya, para siswa yang ditunjuk sebelumnya menampilkan berbagai macam penampilan, seperti puisi, bernyanyi, sitkom, drama singkat dan lain sebagainya
acara berlanjut sampai pada urutan terakhir, yaitu giliran Mou.
" baiklah kali ini penampilan terakhir, dari kelas dua kamar dua, Muhammad Omar Usman, waktu dan tempat di silahkan "