Pagi sangat cerah membuat siapa pun semangat untuk menjalani hari begitu pun untuk gadis berusia 16 tahun ini gadis yang berwajah imut, putih, pipi chuby, bibir plum, dan jangan lupakan badan proposional nya
gadis itu berjalan dari lorong kelas menuju ke kantin bersama teman nya "eh Dinda lo tau gak kelas kita bakalan ada cowok baru" ucap Naila teman gadis itu
bisa di ketahui nama gadis itu Adinda Achiles
"gak tau dan gak perduli " ketus Dinda duduk di bangku kantin sambil memesan makanan nya
Naila menatap Dinda kesal pasal nya teman nya itu terlalu cuek pada pria ntah kenapa " Din lo gak belok kan? " Tanya Naila menatap selidik ke arah Dinda "ukhuk ukhuk" Batuk Dinda menatap tidak percaya pada sahabat nya itu
"gila lo ya gua normal 100%" Tukas Dinda melempar bungkus kerupuk ke arah Naila yang ketawa melihat ekspresi marah Dinda " Gua cuman belum bisa " Jelas Naila dengan senyum kecut nya
Merka melanjutkan makan sarapan mereka dengan sangat santai bahkan bisa di bilang sangat di kala semua nya udah masuk ke kelas mereka ber 2 masih enak makan di kantin sampai mereka menemukan penggaris legendaris dari Pak Anjas yang panas dan kuat
" hei kalian! " Teriak seorang pria paruh baya mencondongkan penggaris nya ke arah Naila dan Adinda yang bisa di yakni dia Pak Anjas
" Lari pak Anjas sampek " Teriak Naila menarik lengan Dinda dari sana bisa bahaya jika penggaris itu sampai menyentuh paha mulus nya
Mereka berlari menghindari kejaran dari Pak Anjas yang lari nya cukup cepat , akirnya mereka memutuskan untuk masuk ke kelas agar bisa bebas dari Pak Anjas
Bisa di lihat ada seorang pria yang sedang berdiri di depan kelas sedang memperkenalkan dirinya Dinda natap Naila minta pendapat bagaiama ini " Udah masuk aja dari pada kita kena amuk Pak Anjas " Setelah mendapatkan jawaban dari Naila dengan mantap Mereka masuk ke kelas
" Naila Dinda dari mana kalian? " Tanya Bu Rahma dengan muka sangar nya menatap intimidasi ke sarah Naila dan Dinda yang baru masuk
" Eh ibu Rahma jadi tadi tu bu.... "
" Langsung duduk sana! jika mendengar cerita mu bisa habis jam mengajar saja " Titah Bu Rahma memberikan buku soal pada Naila dan Dinda
ke 2 siswi itu pun duduk di bangku nya dengan santai mereka bahkan enggan mendengarkan ocehan Bu Rahma yang kalo ngejelasin sejarah itu panjangggggggggggg bener kayak jalan tol