"Ini lebih sulit dari pada yang aku kira."
Di lantai ke tujuh sebuah gedung apartemen yang bisa dibilang cukup mewah, ada seorang pria berkacamata dengan rambut hitam lurus yang panjang, dan manik mata berwarna hitam pula dan berkilau. Dirinya sedang duduk meringkuk di sebuah kursi, fokus menghadap sebuah monitor komputer di depannya.
Tangannya tidak berhenti menggeser mouse, setiap sela beberapa detik tampilan yang di depannya akan berganti. Pupil matanya fokus bergerak ke setiap sudut layar yang ada di depannya. Mulutnya juga tidak berhenti menggumamkan apa yang ia baca.
Dengan pencahayaan yang minim, dan tidak ada satupun jendela yang dibuka, membuat suasana yang ada di ruangannya terasa suram. Belum lagi dengan kondisi yang sangat sepi, tempat si pria ini berada terlihat kalau kekurangan apa yang disebut aura kehidupan.