"Kenapa party kecil seperti kalian memasuki dungeon seperti ini?"
"I-itu ...."
Lein berusaha menjawab tetapi entah kenapa dia terlihat ragu-ragu dan berusaha memikirkan jawaban yang tepat.
"Itu karena aku yang nemaksa mereka."
Dari belakang Riri yang awalmya diam saja memberikan jawaban. Zen dan Luck hanya memberikan wajah datar ketika mendengarnya. Sedangkan Lein, Ron, dan Lina terlihat terkejut.
"I-ini ini bukan seperti Riri memaksa kami," ucap Ron.
"Kami tidak terpaksa sama sekali," lanjut Lina.
"Benar, kami melakukannya karena memang ingin membantu Riri, saat ini keluarganya sangat membutuhkan uang," jelas Lein.
"Teman-teman ...." Dengan ekspresi sedih Riri hanya bisa diam dengan wajah menghadap ke bawah.
"Jika kau segitunya butuh uang, jual saja Viviam milikmu," celetuk Zen.
Mereka berempat terkejut mendengar perkataan itu.
"Ta-tapi, alat ini hanyalah satu-satunya harapanku. Jika kujual, aku hanya akan bisa memenuhi kebutuhanku untuk sementara," ucap Riri.