Jacob sampai di sebuah rumah kecil. Rumah itu terlihat suram dan sepi. Terletak di perumahan menengah, tidak mewah, namun juga tidak kumuh. Para tetangganya di dominasi oleh lansia. Beberapa kali Jacob mencocokkan alamat rumah dengan tulisan tangan pada secarik kertas yang diberikan Fenrir kepadanya.
Tok Tok Tok!
Jacob mengetuk pintu rumah bercat putih. Dengan tegang pemuda itu menunggu tuan rumah keluar. Sembari menunggu, Jacob melihat-lihat ke area sekitar. Semuanya tampak normal. Beberapa lansia terlihat bergotong royong membersihkan salju yang menutupi jalanan supaya mudah untuk dilewati oleh kendaraan.
Sora masih terlelap dalam gendongan Jacob. Pria itu punya lebih banyak tenaga dibandingkan sang adik. Jacob mengelus pucuk kepala Sora.
KLEK!
Suara pintu yang terbuka menyita perhatian Jacob.