Bunyi gemeresik dedaunan serta ranting pohon yang patah karena terinjak membuat Gin dan Nera berjengit kaget dan menghentikan panggutan mereka. Gin langsung memasang pose siaga dan menyembunyikan Nera di belakang tubuhnya.
Bunyi itu semakin mendekat, seakan ada seseorang yang merangsek, menyibak semak untuk meneroboh hutan.
"Siapa di sana??" teriak Gin. Hutan sampai perbukitan itu adalah miliknya. Para warrior pack menjaga wilayah itu, bagaimana mungkin ada orang yang bisa masuk?
Hening, tak ada jawaban. Suara gemuruh air terjun yang menghujani danau kembali memenuhi indra pendengaran mereka. Gin saling menatap dengan Nera. Seakan sama-sama bertanya siapa yang mengganggu mereka saat ini.
KRAKK
Bunyi ranting patah itu semakin terdengar keras. Gin menggeram, ia mulai menyiagakan dirinya dalam pose bertempur.
"Siapa di situ?!" tanya Gin lagi, kukunya telah memanjang, dan taringnya mencuat.