Kedatangan Haidi langsung membuat semua pasang mata menatap ke arahnya. Semua penghuni pack West menatap jeri pada wanita yang seharusnya membeku di dalam lemari pendingin di basement mansion.
Badai salju semakin kencang dengan radius yang semakin besar. Para warrior pack kesusahan melihat. Mereka juga tak bisa menembus bdai salju untuk menyerang Haidi. Terlu gelap, berkabut, dan sanagt dingin. Es di dalamnya menggores kulit mereka.
"Haidi?" Sadewa tertegun, wanita yang sudah tujuh belas tahun singgah di dalam rumah dalam bentuk mayat itu tiba-tiba hidup kembali. Bergerak dengan bebas, bahkan bisa bersuara dengan lantang.
"Ah, senangnya bisa bebas dari kotak sempit itu. Terima kasih sudah menampungku selama ini." Haidi melambaikan tangannya ke arah Alpha dan Luna pack West.
"Flower!!" seru Liffi, anak gadisnya berjalan lunglai di samping Haidi.
