Amel menuruni tangga untuk menuju ke dapur. Amel masih bertanya tanya peristiwa yang dia alami langsung saat itu. Rasanya seperti nyata, tapi nyatanya hanya ilusi semata.
Sampainya di dapur, Amel melihat Gavin yang sedang duduk di kursi meja makan dengan laptop di depannya. Amel segera menghampiri Gavin dan memeluknya dari belakang. Gavin yang sedang fokus dengan laptopnya, sangat terkejut ketika Amel memeluknya.
"Sayang," ucap Gavin. Gavin memegang lengan Amel yang melingkar di lehernya. Gavin melepaskan pelukan Amel dan menarik Amel untuk duduk di pakuannya. Amel memeluk Gavin dengan erat dan menyembunyikan wajahnya di bahu Gavin.
"Baru bangun tidur?" Tanya Gavin dengan kekehannya.
"He'em," balas Amel.
"Tidur selama dua hari?" Ledek Gavin.
"Iyaa," cicit Amel. Gavin tertawa kecil lelau mencium bahu Amel, dan menyembunyikan wajahnya di lekukan leher Gavin.
"Udah makan?" Tanya Gavin. Amel menggeleng gelengkan kepalanya.