"Untuk dapat melihat sebuah keajaiban kau harus tetap berusaha."
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Secercah cahaya hangat mulai menyelimuti tubuh seorang gadis yang belum juga sadarkan diri selama tiga hari. Setelah hujan lebat melanda berjam-jam, gadis itu pingsan ditengah taman. Untung lah ada orang baik yang mau merawatnya. Meskipun secara nyata terpaksa dan tak iklas.
"Hufft... berapa lama lagi kita harus menunggu gadis ini bangun?" keluh seorang pria berambut hitam pekat dengan kemeja putih.
"Sabar dong! Lu kira cuma Lu aja apa yang nungguin nih bocah bangun? kita juga woy!" balas pria berambut coklat yang tengah sibuk memainkan game di ponsel.
"YANG IKLAS NGAPA WOYY! HERAN GUA PADA GAK IKLAS NUNGGUIN NIH BOCAH BANGUN!" Gas seorang pria yang memiliki rambut berwarna kuning.
"Bagus! terusin keributan ini! biar makin gila!" tambah seorang pria dengan rambut hitam ke coklatan.
Di saat mereka semua tengah mengeluh. Tanpa di sadari gadis yang terbaring di atas ranjang dengan tangan di inpus itu pun terbangun.
"AAAAAAAA!" pekik gadis itu.
empat pria yang tengah mengomel tadi pun tersentak kaget hingga terdiam.
"Kalian siapa? gua dimana? ini dimana?" panik gadis itu.
"Woy! jangan lebay gitu ngapa?" sahut pria berambut kuning seraya menoyor kepala gadis itu.
"Aww! sakit bego!" cetus gadis itu sembari mengelus kepalanya sendiri.
"Sudah-sudah jangan berteman!" lerai pria dengan rambut berwarna coklat.
"Berantem oi berantem! heran! gak bener semua!" sahut pria dengan rambut hitam kecoklatan.
"Arghh! berisik! pergi sana woy!" usir gadis itu.
"Anjay! gak ad terima kasihnya ya Lu jadi orang!" kesal pria berambut kuning.
"Sudah lah! kelakuan kalian yang kekanak-kanakan ini cuma mempersulit keadaan. Dan untuk nona Nanami, perkenalkan Nama Saya Alfino Hakigaya. Ketua dari tim ini." ujar pria berambut hitam pekat dengan wajah menawan.
Nanami pun terdiam. Pria yang berada di depan nya ini membuat ia tak berkutik. matanya seperti terkunci saja.
"Wey, adegan tatap tatapan nya dah habis. gak boleh durasi panjang gengss! gantian! geser Lu Fin!" potong si pria berjaket Hijau dengan rambut kuning. "Nanami, kenalin Gua Akihito Mirai bintang ternama di dunia. panggil aja Hito.Welcome to tim." sambungnya.
"Gua Kurama Magikyo, panggil aja Kurama." kata pria berambut hitam kecoklatan.
"Kalo Gua Nurarihyon Makoto. Bebas Lu mau panggil gua apa." tambah pria berambut coklat.
Nanami semakin bingung dengan keberadaan mereka berempat. Tapi, bagi Nanami wajah mereka tak asing. karena tubuh yang terasa sudah pulih. Nanami pun mengucapkan terima kasih.
"Sebelumnya maaf udah buat repot kalian. Tenang aja biaya rumah sakit nanti gua bayar sendiri. Kebetulan tabungan gua masih banyak. Jadi makasih sebanyak-banyaknya dan gua gak ngerti maksud kalian ngomong tim. Tim apa aja gua gak ngerti wkwk." jelas Nanami dengan panjang kali lebar.
"Tuan Natsume Yujinchou merupakan ketua pendahulu di black shadow agency. Kehadiran kita di sini hanya untuk saling menjaga. Karena anda merupakan satu satunya anak dari Tuan Natsume yang tengah di incar King The Devil Agency. Jika anda ingin mengetahui penyebab kematian Tuan Natsume mari bergabung. Dan kekuatan yang anda miliki pun akan mulai terlihat karena hari ini usia anda genap 20 tahun." ujar Alfino yang menceritakan secara singkat.
Nanami pun membatin.
"Apa benar hari ini tanggal 31 Januari? Sial! apa semua ini mimpi? ayo lah! Nanami! bangun! jangan mimpi terus weyyy!"
karena tak percaya dan terkejut Nanami pun mencubit tangan nya sendiri.
"Aw!" Rintih Nanami.
"Bego lu! lagian juga lu ngapain sih Fin pakek sok bahasa Indonesia gitu? lebay banget anjay! geli gua dengarnya." cerocos Akihito.
"Apa benar yang kalian bicarakan ini? apa Ayahku meninggal karena dibunuh? bukan karena serangan jantung?" tanya Nanami dengan polos.
Mereka berempat terdiam takut tuk mengatakan. Karena Nanami baru pulih. Namun, Alfino yang tegas pun menjawabnya.
"Ya, semua yang Anda dengar itu benar. Ini foto Ayahmu saat bersama orang tua kami." seraya memperlihatkan sebuah foto berukuran 4x4 cm.
Suasana pun berubah. Nanami yang merundukkan kepala dengan air mata yang perlahan membanjiri kasur itu pun membuat empat pria di depan nya mematung.
"Ma-af, hanya saja ini kebenarannya." gumam Akihito yang mencoba memecah keheningan.
"Bukan Ayahmu saja. Kami yang berdiri di sini pun juga kehilangan." ujar Kurama sembari mengelus lembut rambut Nanami.
Mau bagaimana pun kehidupan terus berlanjut. Nanami harus tegar menghadapi semua ini. Kehilangan orang yang paling penting di saat kelulusan SMA merupakan hal yang paling menyakiti. Apa lagi sebelumnya ibu Nanami meninggal saat ia lulus SMP.
Kehilangan dan perpisahan membuat Nanami terpuruk. Di tambah lagi ketika ia mengetahui fakta mengenai kematian orang tuanya yang tak wajar. Dengan ambisi yang kuat Nanami pun bergabung di BLACK SHADOW AGENCY.
SILAHKAN TUNGGU EPISODE BERIKUTNYA DENGAN KESERUAN SELANJUTNYA!
~~~~~~~~~BERSAMBUNG~~~~~~~~~~~