Tak pernah saling berbicara, padahal ingin sekali membuka suara untuk mengobrol dengan mu padahal ini kesempatan yang baik untuk berbicara, kita hanya menatap mata, dan seketika itu hanya mata yang seolah mengungkapkan semuanya.
Namun, berprasangka amarah pun tak akan pernah reda, kecewa rasa itupun tak pernah hilang, memang sulit untuk mengungkapkan semuanya.
karena, kitapun tak berani saling memulai berbicara dan mengungkapkan, hingga pada akhirnya semua berantakan.
Dan berakhir lah semua dengan kata perpisahan. Bahakan permusuhan pun juga ikut berperan dalam rasa kecewa dan amarah ini, ya mau bagaimana lagi semua telah usai semua telah terjadi begitu saja, padahal hati pun tak menginginkan perpisahan itu terjadi.