Aya terbangun dengan cepat saat merasakan ada hawa dingin di kakinya. Rupanya itu adalah ulah jahil Wati yang menempelkan boto berisi air beku ke kakinya.
"Wati!" Sentak Aya karena benar-benar terkejut. Bukan meminta maaf, Wati justru tertawa terbahak-bahak sambil melangkahkan kakinya keluar dari kamar Aya.
Tunggu kenapa Wati ada di rumah? Bukannya seharusnya sampai Aya datang, Wati di rumah sakit menjaga Citra. Aya mengernyit heran. Apakah ini mimpi? Jantung Aya berdebar keras jika ini memang mimpi tentang Wati. Sontak Aya mencubit pipinya dengan keras.
"Aw!" Ini sakit. Berarti ini bukan mimpi. Aya mengernyitkan dahinya lebih dalam. Lalu kenapa Wati bisa ada di rumah? Siapa yang menjaga Citra sekarang?
Dan tunggu, bukankah Aya seharusnya ada di klinik dan tidur terduduk di samping Tian? Kenapa sekarang Aya bisa ada di atas ranjangnya sendiri? Kenapa Aya bisa ada di kamarnya?
