Aya duduk tenang di samping ranjang yang berisi wanita yang sedang tertidur dengan pulas. Tepatnya sudah dua hari ini Citra belum sadarkan diri pasca operasi. Di bandingkan duduk di kantor yang nyaman dan mewah, Aya memilih duduk di sini sambil memegang ipadnya. Jika malam tiba, maka itu gantian Wati untuk menjaga Citra.
Tidak jarang Aya melihat Rian datang untuk memeriksa kondisi Citra, namun Aya sama sekali tidak ingin mengajak dokter itu bicara. Aya hanya akan mendengarkan apa yang akan dokter itu ucapkan tanpa membalas. Aya masih kesal jika harus mengingat, pria itu tahu segalanya namun tidak ingin mengatakannya pada Aya.
Tut! Tut! Tut!
Sebuah suara yang berasal dari salah satu mesin membuat Aya terkejut bukan main. Aya bertanya-tanya apa yang terjadi dan detik berikutnya Citra mengalami kejang-kejang. Sontak Aya berlari keluar dari ruangan dan berteriak.
"Dokter! Suster!"