"Oh iya aku ada satu nih. Yang bisa kamu praktikan buat cegah mimpi kamu." Ujar sang peramal setelah menelan makanannya bulat-bulat. Awalnya Ay merasa tertarik dengan apa yang di ucapkan peramal itu. Namun Aya masih ingat dengan baik masa itu.
"Apa, jangan bilang kalau aku harus mati." Aya memutar bola matanya malas. "Mending jangan kasih tahu aku. Aku enggak bawa uang banyak buat bayar kamu. Mau tf pun aku harus mikir karena itu tabungan." Terang Aya. Sedangkan sang peramal hanya bisa mengerucutkan bibirnya ketika mendapatkan penolakan dari Aya.
"Tapi aku jamin ini beda." Aya kekeuh menggelengkan kepalanya. Bujukan yang wanita itu keluarkan sama sekali tidak mempan pada Aya.
Aya kembali makan dan menikmati lagu yang berputar di restoran itu. Aya benar-benar penasaran dengan kejahatan apa yang sudah dilakukan oleh Citra? Aya ingin tahu. Akankah Aya bisa mendengar alasan Citra melakukan ini semua sebelum mimpinya menjadi kenyataan? Aya tidak tahu.