Setelah meyakinkan Tian untuk tidak menjemputnya hari ini. Akhirnya Aya memesan ojek menuju tempat yang sudah di sepakati sebelumnya bersama dengan peramal itu. Sebelum ini Aya harus benar-benar mencari alasan agar bisa terlepas dari Tian.
Tak butuh waktu lama untuk sampai di tempat yang telah di tentukan sebelumnya karena jaraknya memang tidak begitu jauh dari kantor. Aya pikir peramal itu akan sedikit terlambat karena saat Aya keluar, Aya melihat peramal itu sepertinya sedang berbincang dengan seseorang yang mungkin kliennya.
Aya memutuskan untuk memesan minuman terlebih dahulu dan duduk di salah satu meja yang masih kosong. Aya hendak mengambil Ipadnya dari dalam tas, ingin menggambar selagi menunggu peramal itu. Namun tiba-tiba seseorang duduk di depannya.
Aya mengira orang itu adalah pelayan yang mengantarkan minumannya. Tapi ternyata bukan, rupanya dia adalah Johan. Orang yang sudah lama sekali tidak Aya lihat dan tidak Aya dengar juga kondisinya.
"Hai Ya."