Aya menatap lurus ke depan, pandangannya memang menuju ke taman hijau yang terletak di hadapannya. Namun otaknya tak tahu ada di mana, Aya melamun. Sendirian di taman yang terletak di gedung lantai tempat kantor Aya berada.
Taman ini kecil, seperti balkon yang berukuran tujuh kali tujuh meter. Atau tepatnya adalah area bebas merokok. Sayangnya tidak ada yang tertarik untuk duduk dan menikmati angin di tempat kecil ini.
Aya terkejut saat merasakan dingin di pipinya. Sontak Aya menjauh dan segera mendongak untuk melihat siapa yang melakukan hal tersebut.
Itu adalah Citra, Aya memperingatkan dirinya di dalam hatinya untuk berhati-hati agar tidak salah menyebutkan nama. Orang yang ada di hadapannya saat ini memang Citra, tapi namanya bukan lagi Citra. Melainkan Cicil.
"Ini." Cicil mengulurkan kaleng soda dingin pada Aya.
"Kamu bikin aku kaget." Ujar Aya sambil menerima sekaleng soda dingin itu dengan senang hati. Cicil terkekeh sambil duduk di samping Aya.