Aya berjalan dengan cepat menuju salah satu cafe yang dekat dengan gedung kantornya. Hari ini adalah hari liburnya tapi karena Aya berinisiatif untuk tetap mengikuti kasus pembunuhan Indri, maka Cicil akhirnya ikut dengan Aya.
Mereka berjanji untuk bertemu di sana di siang yang panas ini. Aya bahkan tidak memedulikan peluh yang membasahi keningnya dan terus menerobos jalan raya dengan menggunakan sepeda motor.
Tidak butuh waktu lama bagi Aya untuk sampai di tempat itu. Sebelum masuk Aya melirik gedung kantornya dari tempatnya berdiri. Di sana pasti masih sangat ramai, penuh dengan polisi dan juga wartawan.
Aya berjalan masuk dengan cepat, mencari sosok Cicil yang sudah menunggunya di sana. Begitu menemukannya Aya langsung duduk tanpa meminta izin. Cicil pun tidak masalah akan hal itu.