"Iya bu. Sudah ini aja terima kasih." Cicil hendak pergi, namun di tahan oleh sang penjual. Cicil menatap heran ibu itu.
"Tolong ya non. Jangan bilang kalau itu belinya di ibu kalau ketahuan sama dokter? Oke? Ibu enggak mau di suruh tutup, bingung cari lapak lain nanti." Cicil melepaskan tangan ibu itu dengan kasar dan tiba-tiba. Membuat ibu itu terkejut dan sempat ingin memarahi Cicil. Namun niat itu langsung urung saat melihat wajah Cicil berubah ekspresi.
"Ibu tenang aja, enggak akan saya kasih tahu siapapun." Ujar Cicil dengan senyuman miringnya. Cicil kembali menyusuri meja-meja yang tersedia di sana untuk mencari jalan keluar dari kantin.
"Citra." Langkah Cicil terhenti saat mendengar nama dan suara yang seharusnya tidak kembali terdengar. Cicil langsung memundurkan beberapa langkahnya untuk melihat wajah dari orang yang memanggilnya dengan sembarangan seperti itu.